Jakarta (ANTARA) - DBS Group Research meningkatkan proyeksi inflasi Indonesia pada 2022 menjadi 3,6 persen (year on year/yoy) dari sebelumnya di 3,0 persen karena meningkatnya harga sejumlah komoditas energi serta dampak normalisasi kegiatan ekonomi di tengah pandemi COVID-19 yang terkendali.

“Melalui peningkatan harga ritel domestik secara sebagian, serta efek tidak langsung dan normalisasi permintaan setelah pandemi mereda, mendorong kami untuk merevisi perkiraan inflasi kami untuk 2022 menjadi 3,6 persen secara tahunan dari 3,0 persen saat ini,” kata Ekonom Senior DBS Radhika Rao dalam keterangannya diterima di Jakarta, Rabu.

Radhika menyebut pergerakan inflasi akan menjadi perhatian utama bagi Indonesia tahun ini. Ia menyebut momentum peningkatan inflasi timbul karena periode konsumsi tinggi selama Lebaran 2022 yang ditambah dengan dampak diperbolehkannya mudik oleh pemerintah untuk pertama kali sejak Indonesia dilanda pandemi COVID-19.

Inflasi juga terdorong karena meningkatnya harga bahan bakar minyak (BBM) nonsubsidi Pertamax, yang hampir bersamaan dengan peningkatan tarif Pajak Pertambahan Nilai (PPN) sebesar satu persen dari 10 persen menjadi 11 persen.

“Kenaikan pajak pertambahan nilai sebesar 1 persen sejak April diperkirakan akan meningkatkan inflasi tahunan sebesar 0,5 persen,” ujarnya.

Sementara itu, penurunan jumlah kasus COVID-19 juga telah meningkatkan mobilitas, memperbaiki prospek pekerjaan dan meningkatkan kepercayaan, namun di sisi lain menambah tekanan terhadap harga akibat kurangnya pasokan.

DBS merangkum beberapa faktor yang akan mendorong inflasi pada tahun ini, antara lain, penghapusan patokan harga tertinggi minyak goreng, kenaikan harga BBM Pertamax, kenaikan harga BBM Pertadex sebesar 23 persen pada Maret 2022, kenaikan harga gas Elpiji 12kg.

Kemudian, DBS juga menyebutkan terdapat kemungkinan kenaikan harga BBM Pertalite. Selain itu, pendorong inflasi adalah perusahaan atau produsen akan menaikkan harga setelah Lebaran, peningkatan indeks harga pangan global termasuk minyak goreng dan gandum

 

Baca juga: Kemenkeu pantau stabilitas harga untuk kontrol inflasi RI
Baca juga: Ekonom UI: Pemulihan ekonomi harus akomodasi penciptaan lapangan kerja
Baca juga: Kadin: Pengusaha mulai persiapkan produksi antisipasi lonjakan inflasi


Pewarta: Indra Arief Pribadi
Editor: Faisal Yunianto
COPYRIGHT © ANTARA 2022