Gorontalo (ANTARA News) - Ketua Persatuan Insinyur Indonesia (PII) Gorontalo, Ir Bonny MM Ointu mengharapkan, agar masyarakat memilih produk yang sudah bertanda Standar Nasional Indonesia (SNI) untuk kepentingan pembbangunan infrastruktur.

Pernyataan tersebut disampaikan saat workshop Optimalisasi Fungsi dan Peran PII dalam Pembangunan Gorontalo, di Quality Hotel, Kamis.

" Sekarang banyak bahan-bahan tiruan yang kualitasnya jauh dari yang sebenarnya, ini merupakan akibat dari hukum ekonomi ketika pasar bagus maka banyak follower-nya," ungkapnya.

Dijelaskan, dengan memanfaatkan bahan yang sudah ber-SNI, masyarakat akan mendapatkan jaminan kualitas yang layak sehingga infrastruktur yang dibangunnya bisa awet dan kuat.

" Semua bahan yang sudah ber-SNI berarti sudah lulus uji coba di Puslitbang Kementerian PU di Cileunyi Jawa Barat," jelasnya.

Terkait dengan itu, Bonny juga berharap ke depan pemanfaatan kayu sebagai bahan baku utama pembangunan infrastruktur bisa semakin diminimalkan dan diganti dengan bahan baku lainnya.

" Saat ini sudah banyak material pengganti kayu, seperti baja ringan untuk rangka atap rumah. Bahkan bahan seperti ini di Jawa sudah dimanfaatkan untuk produk lainnya, seperti rangka lemari atau rak," jelasnya.

Migrasi dari kayu ke baja ringan diyakininya mampu memberi solusi bagi sulit dan mahalnya harga kayu saat ini.

" Jika kita berhasil migrasi, berarti kita juga turut membantu menjaga lingkungan, karena sumber utama kayu berasal dari hutan," katanya.

Lebih dari itu, pemanfaatan yang tepat baja sebagai rangka rumah juga cocok untuk daerah Gorontalo yang sering terkena goncangan gempa.
(ANT-309/M031)

Editor: Ruslan Burhani
COPYRIGHT © ANTARA 2011