Jakarta (ANTARA) - Harga rata-rata nasional untuk bensin tanpa timbal di Amerika Serikat (AS) mencapai rekor tertinggi baru di angka 4,589 dolar AS (1 dolar AS = Rp14.731) per galon pada Kamis (19/5), dibandingkan 3,043 dolar AS pada waktu yang sama tahun lalu.

Menurut data terkini yang dirilis oleh American Automobile Association (AAA), California masih akan mencatat harga rata-rata bensin tertinggi di negara tersebut dengan 6,061 dolar AS per galon, dan Mono County, salah satu wilayah di negara bagian berjuluk Golden State tersebut, melaporkan harga tertinggi nasional di angka 7,058 dolar AS per galon.

Rekor baru untuk harga bensin tertinggi tercatat pada awal pekan ini.

Ini menjadi kali pertama dalam sejarah bahwa harga rata-rata untuk bensin reguler di California menembus angka 6 dolar AS per galon.

Harga bensin terakhir di negara bagian tersebut melonjak tajam dari 4,144 dolar AS setahun lalu, dan sekitar 5,853 dolar AS hanya sepekan lalu.

Sementara itu, Georgia, Kansas, dan Oklahoma, tiga negara bagian terakhir yang masih menerapkan harga rata-rata di bawah 4 dolar AS per galon, semuanya telah melampaui ambang batas tersebut pada data Selasa (17/5).

AAA mengatakan lonjakan harga bensin tersebut disebabkan oleh kenaikan harga minyak mentah. Organisasi itu memprediksi bahwa dinamika pasokan/permintaan, jika digabungkan dengan harga minyak mentah yang bergejolak, kemungkinan akan terus mendorong harga bensin di SPBU.

"Biaya minyak yang tinggi, yang merupakan bahan utama untuk bensin, mendorong kenaikan harga bensin di SPBU bagi konsumen," tutur Andrew Gross, juru bicara AAA, dalam sebuah pernyataan.
 

Pewarta: Xinhua
Editor: M Razi Rahman
COPYRIGHT © ANTARA 2022