Lubukbasung (ANTARA) - Sebanyak 15 ekor ternak jenis sapi milik warga Kabupaten Agam, Sumatera Barat diduga mengidap virus penyakit mulut dan kuku (PMK), sehingga Tim Unit Reaksi Cepat bentukan pemerintah setempat melakukan penanganan ekstra setiap harinya.

Kepala Bidang Kesehatan Hewan dan Kesehatan Masyarakat Veteriner Dinas Pertanian Agam, Farid Muslim di Lubukbasung, Jumat, mengatakan ke 15 ekor sapi itu tersebar di Kecamatan Lubukbasung, Ampeknagari, Tanjungraya, Kamangmagek, Tilatangkamang dan Canduang.

"Lima belas ekor sapi itu sudah menampakkan gejala seperti demam tinggi, berbusa air liur secara berlebihan, permukaan gusi berdarah dan peradangan pada bagian kuku," katanya.

Ia mengatakan, penyakit mulut dan kuku itu ditemukan pada Rabu (18/5) dan ini baru dugaan sementara dari penyakit yang diderita oleh sapi tersebut.

Baca juga: Padang Pariaman tutup dua pasar ternak antisipasi penyebaran PMK
Baca juga: Empat ekor sapi di Payakumbuh-Sumbar positif terjangkit kuku mulut

Tim bakal mengambil sampel untuk memastikan sapi tersebut mengidap penyakit mulut dan kuku pada Jumat (20/5).

Sampel yang diambil berupa darah, lendir hidung dan bekas luka pada kuku. Setelah itu, sampel dibawa ke Balai Veteriner Bukittinggi untuk diperiksa.

"Hasil sampel bakal keluar beberapa hari ke depan," katanya.

Ia menambahkan, Tim Unit Reaksi Cepat pemerintah setempat melakukan penanganan ekstra setiap harinya ke sapi itu dan melaporkan kondisi terkini dari ternak tersebut.

Namun petani diimbau untuk memberikan makanan tambahan kepada sapi tersebut berupa air gula, nasi dan lainnya, sehingga sapi itu memiliki tenaga.

"Penyebab kematian dari penyakit mulut dan kuku sangat rendah dan terpenting petani memberikan asupan makan ke sapi itu setiap saat," katanya.

Setelah itu, petani juga diimbau untuk menyemprotkan cairan disinfektan ke kandang dan selalu membersihkan kandang.

"Apabila ada gejala PMK, segera laporkan ke petugas kesehatan hewan terdekat," katanya. 

Baca juga: 47 ekor sapi di Lampung terkonfrmasi terjangkit penyakit kuku mulut

Pewarta: Altas Maulana
Editor: Budhi Santoso
COPYRIGHT © ANTARA 2022