Baghdad (ANTARA News) - Ledakan bom telah memporak-porandakan makam ayah Saddam Hussein pada pagi buta hari Selasa, beberapa jam menjelang pengadilan lanjutan mantan presiden Irak itu untuk kali pertama sejak sepekan aksi kekerasan sekterian yang dapat memicu perang saudara di Irak. Masjid Suni di Baghdad juga rusak akibat serangan bom, kata polisi, dan polsi menemukan sembilan mayat dekat kota Baquba, tempat beberapa serangan sekterian sejak bom Al-Qaeda menghancurkan masjid Syiah hari Rabu. Aktivitas di jalan-jalan di Baghdad cukup normal pada hari kedua sejak pencabutan jam malam selama tiga hari untuk meredam aksi kekerasan yang menewaskan lebih dari 200 orang. Tank buatan Soviet menjaga masjid Suni di bagian barat Baghdad, sementara unit militer Irak dan AS melakukan patroli. Kubah masjid Saddam yang dibangun dekat makam ayah Saddam Hussein di kota Tikrit rusak berat, kata warga setempat, dan jendela dan pintu masjid tersebut terlepas. Para pejabat polisi dan pemerintah setempat mengatakan bom yang diletakkan di makam itu meledak sekitar pukul 6:00 pagi (03:00 WIB). Saddam, mantan presiden Irak, yang mengakhiri mogok makan untuk memprotes kondisi pengadilan, dijadwalkan akan disidangkan setelah hakim menunda sidang selama dua pekan. Saddam membenarkan beberapa kebijakan pemerintahannya selama tiga dekade untuk menyatukan Irak di tengah-tengah ketegangan antara Suni dan mayoritas Syiah dan Kurdi di utara Irak. Mantan presiden Irak itu dan tujuh asistennya yang lain diadili karena kejahatan terhadap kemanusiaan lewat pembunuhan atas 148 warga desa Syiah tahun 1982; tim pembela Saddam, dua dari mereka dibunuh setelah pengadilan dimulai Oktober lalu, menuduh pemerintah pimpinan Syiah dan Kurdi menyelenggarakan pengadilan yang berbau politik lewat dukungan AS.(*)

Editor: Bambang
COPYRIGHT © ANTARA 2006