Jakarta (ANTARA News) - Menteri Pekerjaan Umum menaikkan tarif tiga ruas tol yakni Jakarta-Cikampek, Sedyatmo, dan Jalan Lingkar Luar Jakarta (JORR) seksi W2 Selatan - S-E1 Selatan rata-rata 22,67 persen. "Kenaikan sebesar itu dihitung inflasi periode 1 Desember 2003 - 31 Desember 2005 sebesar 24,01 persen," kata Menteri PU, Djoko Kirmanto kepada wartawan di Jakarta, Selasa. Adapun perincian kenaikan Jakarta - Cikampek 22,46 persen, Sedyatmo 20,56 persen, JORR 23,68 persen yang akan diberlakukan pukul 00.00 Rabu dini hari, ucapnya. Dengan demikian tarif Golongan I untuk Jakarta-Cikampek sepanjang 72,50 kilometer naik dari Rp8.000 menjadi Rp10.000, Sedyatmo 14,30 kilometer Rp4.000 menjadi Rp5.000, sedangkan JORR seksi W2-S-E1 20,19 kilometer Rp7.000 menjadi Rp8.500. Golongan II Jakarta-Cikampek Rp14.000 menjadi Rp17.000, Sedyatmo Rp5.000-6.000, dan JORR Rp8.500-Rp10.500. Golongan III Jakarta-Cikampek Rp16.500-20.000, Sedyatmo 6.000-7.000, dan JORR Rp10.000-Rp12.500. Kenaikan tarif ini mengacu kepada UU Jalan No.38 tahun 2005 yang diatur untuk ditetapkan secara berkala setiap 2 tahun sekali sesuai dengan inflasi tarif baru = tarif lama (1+inflasi). Pada kesempatan itu Menteri Pekerjaan Umum menyatakan rasa kecewanya sehubungan dengan hasil yang dicapai operator jalan tol dalam meningkatkan standar pelayanan minimum (SPM) terkait hal itu pertengahan Maret 2006 akan dilakukan pemanggilan. "Biasanya mereka akan menyampaikan sejumlah alasan. tetapi kita juga punya senjata mengenai hal itu karena SPM tersebut dituangkan dalam Keputusan (Kepmen PU - Red)," ujarnya. Dari 15 ruas yang tarifnya disesuaikan baru Cawang-Tg Priok Citra Marga Nushaphala Persada (CMNP) dan Serpong-Pondok Aren PT BSD yang telah merealisasikam 100 persen baik dalam hal layanan konstruksi, lalulintas maupun transaksi. Sedangkan 13 ruas lainnya belum mencapai SPM yang dipersyaratkan bahkan ada yang rata-rata penilaian yang dilihat dari konstruksi, lalulintas, dan transaksi rata-rata 16 persen seperti Tol Sedyatmo seta 8 ruas yang masih di bawah 50 persen.(*)

Editor: Bambang
COPYRIGHT © ANTARA 2006