Banyumas (ANTARA News) - Seorang guru pendidikan anak usia dini (PAUD), Patmiati (34), diduga menjadi korban penculikan ketika sedang berbelanja di Pasar Cilongok, Kabupaten Banyumas, Jawa Tengah, pada Minggu (18/12).

"Saya telah melaporkan kasus ini kepada Polsek Cilongok," kata suami korban, Ismanto (47), di Banyumas, Senin.

Menurut dia, peristiwa yang dialami istrinya ini diketahui berdasarkan balasan pesan singkat (SMS) yang dikirim ke nomor telepon seluler milik Patmiati.

"Dalam SMS tersebut, istri saya menuliskan `Pak saya bingung kok tiba-tiba sedang naik kendaraan tertutup seperti ambulan, bersama dengan tiga wanita bercadar. Saya tidak tahu mau dibawa ke mana. Saya sangat bingung pak," katanya.

Ia menduga, Patmiati yang berprofesi sebagai guru PAUD di Desa Cikidang, Kecamatan Cilongok, terlebih dulu dihipnotis oleh tiga wanita bercadar yang menculiknya sebelum dibawa ke suatu tempat.

Menurut dia, Patmiati empat kali mengirim pesan singkat, salah satunya mengabarkan jika tiga wanita bercadar tersebut mengizinkan untuk berpamitan kepada suami dan keluarganya serta meminta keluarga tidak cemas atau berusaha mencarinya karena dia berada di tempat aman.

Akan tetapi dalam pesan singkat berbahasa Jawa Banyumasan tersebut, lanjutnya, Patmiati tidak menyebutkan kapan akan pulang.

"Bahkan, istri saya juga mengirim SMS yang mengabarkan jika teleponnya telah dirampas oleh wanita bercadar itu. Istri saya sepertinya dalam kondisi kebingungan dan tertekan," katanya.

Mengenai kronologi peristiwa yang dialami ibu tiga anak ini, Ismanto mengatakan, hal itu berawal saat dia dan istrinya berencana mengikuti pengajian Minggu Pagi di Masji Agung Baiturachman.

"Pengajian tersebut dimulai sekitar pukul 06.00 WIB, namun istri saya tiba-tiba membatalkan rencana tersebut dan memaksa untuk pergi ke pasar karena kebutuhan rumah sudah habis. Dia pun meminta anak sulung kami untuk mengantar ke pasar," katanya.

Oleh karena itu Ismanto pun berangkat ke masjid sendirian namun hingga pulang mengaji sekitar pukul 08.00 WIB, Patmiati belum kembali ke rumah.

Hingga akhirnya Ismanto mengirimkan pesan singkat ke nomor telepon seluler Patmiati untuk menanyakan kapan pulang ke rumah.

"Dari jawaban SMS yang saya kirim itulah, saya mengetahui kalau ibunya anak-anak dibawa pergi oleh tiga perempuan bercadar. Dia kirim SMS sebanyak empat kali, namun sampai sekarang tidak kirim kabar lagi," kata dia menjelaskan.

Sementara itu, Kepala Polsek Cilongok Ajun Komisaris Polisi Sudrajat mengatakan, pihaknya telah menerima laporan Ismanto terkait kasus dugaan penculikan terhadap Patmiati.

"Kami masih menyelidiki kasus hilangnya Patmiati. Berdasarkan keterangan dari sejumlah saksi, mereka tidak mengetahui keberadaan korban," katanya.

(ANTARA)

Editor: Suryanto
COPYRIGHT © ANTARA 2011