Manila (ANTARA) - Tujuh orang tewas setelah feri berkecepatan tinggi di Filipina, yang membawa 134 orang, terbakar pada Senin, dengan tujuh penumpang masih hilang, kata badan penjagaan pantai. 

Kapal itu terbakar sesaat sebelum mencapai pelabuhan Real di Provinsi Quezon, sekitar 60 km timur Ibu Kota Manila.

Kapal itu sebelumnya meninggalkan Pulau Polilio pada pukul 05.00 waktu setempat (04.00 WIB) dan melakukan panggilan darurat pada pukul 06.30 waktu setempat (05.30 WIB).

Lima perempuan dan dua laki-laki tewas, sementara 120 penumpang telah diselamatkan, dengan 23 di antaranya dirawat karena cedera, kata badan itu dalam sebuah pernyataan.

Gambar-gambar yang dibagikan oleh badan penjagaan pantai menunjukkan orang-orang dengan rompi pelampung mengambang di laut menunggu penyelamatan. Selain itu, beberapa orang dibawa ke tempat yang aman oleh kapal kargo di area itu.

Api dan asap tebal menyelimuti kapal penumpang tersebut, yang berlantai dua. 

Belum jelas apa yang menjadi penyebab kebakaran. Namun Filipina, negara kepulauan dengan lebih dari 7.600 pulau, memiliki catatan buruk untuk keselamatan maritim, dengan kapal yang sering penuh sesak dan banyak kapal yang menua.

Pada 1987, sekitar 5.000 orang tewas dalam bencana terburuk di dunia untuk pelayaran masa damai, ketika sebuah feri penumpang, Dona Paz, yang kelebihan muatan, bertabrakan dengan sebuah kapal tangki minyak di lepas pantai pulau Mindoro di selatan Manila.


Sumber: Reuters

Baca juga: Tim SAR evakuasi warga negara Filipina anak buah kapal kargo

Baca juga: China klaim tindakannya terhadap kapal Filipina sudah tepat


 

Sedikitnya 24 orang tewas akibat badai tropis Megi di Filipina

Pewarta: Mulyo Sunyoto
Editor: Tia Mutiasari
COPYRIGHT © ANTARA 2022