Makassar (ANTARA News) - Pemerintah Jepang memutuskan untuk memberikan bantuan hibah sejumlah 300 juta yen atau sekitar Rp28 miliar bagi mendukung usaha Indonesia meningkatkan produksi pangan dan mengentaskan kemiskinan di sektor pertanian. Siaran pers Konsulat Jenderal Jepang di Makassar, Selasa, menyebutkan pertukaran nota-nota diplomatik mengenai bantuan hibah ini telah berlangsung 27 Februari 2006 antara Duta Besar Jepang untuk Indonesia, Y.M Yutaka Limura, dan Sekretaris Jenderal Departemen Luar Negeri Indonesia Imron Cotan. Bantuan hibah ini dinamakan "Grant Assistance for Underprivileged Farmers (bantuan hibah bagi petani prasejahtera)". Konsul Jenderal Jepang di Makassar, Watanabe mengatakan, pemerintah Indonesia pada saat ini sedang menggalakkan pemakaian pupuk bermutu secara berimbang di kalangan petani guna meningkatkan produksi beras yang merupakan bahan makanan pokok di Indonesia. Hibah ini telah dirancang sedemikian rupa untuk membantu Pemerintah Indonesia membeli MOP (pupuk potasium klorida) yang tidak dapat diperoleh di dalam negeri. Bantuan ini diharapkan dapat memberi kontribusi bagi perbaikan produktivitas padi dan peningkatan penghasilan petani, terutama di daerah pertanian yang miskin, melalui distribusi berbagai pupuk yang bermutu baik dan relatif murah serta melalui usaha memperkenalkan metode percontohan penggunaan pupuk yang baik. Selain itu juga diharapkan agar dana imbalan (counterpart fund) yang terkumpul dari penjualan MOP di pasar dalam negeri dapat dimanfaatkan untuk kepentingan pertanian skala kecil dan pengentasan kemiskinan. Pengentasan kemiskinan ini, lanjut Watanabe, merupakan salah satu sasaran utama dalam strategi Official Development Assitance (ODA) dari Pemerintah Jepang, dan selama bertahun-tahun pemerintah Jepang terus mengerahkan skema ODA-nya, khususnya melalui bantuan hibah untuk mendukung usaha pemerintah Indonesia mengentaskan kemiskinan.(*)

Editor: Heru Purwanto
COPYRIGHT © ANTARA 2006