Lombok Timur, NTB (ANTARA News) - Masyarakat Lombok Timur, NTB, mulai diresahkan aksi perampokan bersenjata api selama dua pekan terakhir ini. Polisi mengintentifkan pengamanan setempat juga bekerja sama dengan koleganya di wilayah-wilayah lain.

Wakil Kepala Kepolisian Resor Lombok Timur, Kompol Darsono Setya Adjie, di Selong, mengatakan, "Dua pekan terakhir ini kasus perampokan bersenjata api mulai marak, sehingga kami terus mengintensifkan patroli wilayah untuk mencegah terjadinya aksi kejahatan tersebut."

Kasus terakhir terjadi di Desa Sakra, Kecamatan Sakra, Lombok Timur, sekitar pukul 02.30 WITA Selasa dini hari (20/12). Aksi komplotan rampok bersenjata api itu menimpa Makrif, warga Dusun Jurang di desa itu.

Lima pelaku sempat menembak senjata-senjata apinya hingga dua kali. Mereka juga membawa kabur 10 geram emas dan satu telefon genggam milik korban yang ditinggal di dalam laci toko.

Sebelum aksi itu, komplotan bersenjata api itu juga merampok Masri di Pasar Kotaraja, di Desa Kotaraja Kecamatan Sikur, Lombok Timur, pada pukul 02.30 WITA Senin (19/12). Emas seberat 1,5 ilogram di dalam toko Masri dan uang tunai sebanyak Rp 6 juta digondol komplotan pelaku.

Bahkan sebelum beraksi, terlebih dahulu pelaku menyandera penjaga toko, termasuk petugas keamanan pasar. Sejalan dengan penyanderaan itu, mereka bisa leluasa merampok.

"Pada kedua kasus tersebut pelaku menggunakan senpi, ini tugas aparat mengembangkan penyelidikan mengungkap pelakunya," kata Adjie. (ANT)

Editor: Ade P Marboen
COPYRIGHT © ANTARA 2011