Jakarta (ANTARA News) - Menteri Luar Negeri Marty Natalegawa memastikan 16 Warga Negara Indonesia (WNI) di Kapal Sparta berbendera Rusia yang terjebak di Antartika berada dalam keadaan selamat.

Ditemui di Istana Negara, Jakarta, Rabu, Marty mengatakan Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) yang terdekat dengan lokasi kejadian, yaitu KBRI Selandia Baru, namun KBRI itu sudah memberikan bantuan melalui koordinasi dengan pemerintah Selandia Baru.

"Keadaannya selamat dan KBRI sudah memberikan bantuan. KBRI yang terdekat itu Selandia Baru, jadi sudah masuk dalam fase memastikan kondisinya baik," ujar Marty.

Kapal nelayan Rusia dengan total awak 32 orang itu terdampar di Samudera Selatan yang berdekatan dengan Benua Antartika setelah menabrak sebuah gunung es.

Selain 16 awak asal Indonesia, di dalam kapal itu juga terdapat 15 awak asal Rusia dan seorang awak dari Ukraina.

Kapal tersebut sempat kemasukan air, namun air yang masuk telah dipompa keluar dari kapal.

Kapal itu mengirimkan panggilan darurat dari dekat kawasan es Antartika sekitar pukul 03.00 waktu setempat (21.00 WIB), Kamis 15 Desember 2011, yang berlokasi sekitar 2.000 mil laut (3.704 kilometer) di sebelah tenggara Selandia Baru.

Pesawat Hercules dari Pusat Penelitian Antartika di McMurdo Station, Ross Island, telah diterbangkan di atas Sparta pada Jumat 16 Desember 2011 untuk menilai kondisi es dan membantu mengidentifikasi pilihan-pilihan demi mempercepat penyelamatan awak kapal jika memungkinkan.

Namun, tidak ada helikopter di daerah itu yang dapat melakukan misi penyelamatan dan pesawat Hercules yang didatangkan juga tidak bisa mendarat sehingga penyelamatan melalui laut dinilai merupakan pilihan terbaik.

(T.D013/E011)

Editor: Ruslan Burhani
COPYRIGHT © ANTARA 2011