Washington (ANTARA News) - Amerika Serikat, Selasa, meyeru China dan Taiwan agar meredakan ketegangan politik mereka yang meningkat dan memusatkan perhatian pada dialog. Tetapi wakil jurubicara Departemen Luar Negeri AS, Adam Ereli mengatakan Washington percaya Taiwan belum membubarkan dewan penasehat penyatuan kembali dengan China --t indakan yang telah menyulut peringatan keras dari pemimpin China. Ereli mengatakan Washington mengadakan kontak dengan kedua pihak "guna mendesak mereka agar, sekali lagi, menahan diri dari tindakan sepihak, mengingatkan mereka mengenai posisi kami berkenaan dengan pentingnya dialog, dan pilihan kami bagi pendekatan yang menghindari tindakan provokatif serta menghindari tindakan sepihak". Wakil jurubicara AS itu mengatakan Amerika Serikat "secara umum prihatin mengenai setiap tindakan yang meningkatkan ketegangan lintas Selat (Taiwan)". Tetapi ia menyampaikan kembali pendirian AS bahwa Washington tak percaya Taiwan telah membubarkan Dewan Penyatuan Nasionalnya dan panduan untuk bekerja menuju penyatuan kembali pada akhirnya dengan China. Presiden Taiwan Chen Shui-bian, Selasa, secara resmi menandatangani surat-surat untuk mensahkan pembubaran Dewan itu, kata kantornya, seperti dilansir AFP. Presiden China, Hu Jintao menanggapi dengan menyebutnya "langkah berbahaya di jalan menuju kemerdekaan Taiwan", demikian laporan stasiun televisi China. Tetapi Ereli berkomentar, "Pemerintah Taiwan telah menjelaskan bahwa badan ini belum dibubarkan, bahwa mereka telah menyampaikan kembali komitmen untuk tidak melakukan tindakan sepihak guna mengubah status quo, dan menghormati janji pengukuhan." Ia menambahkan, "Pemahaman kami ialah Presiden Chen tidak membubarkan Dewan Penyatuan Nasional." Ereli menyatakan kembali Amerika Serikat "tak mendukung kemerdekaan Taiwan". (*)

COPYRIGHT © ANTARA 2006