Jakarta (ANTARA News) - PT Benakat Petroleum Energy Tbk (BIPI) menargetkan proses akuisisi PT Astrindo Mahakarya Indonesia (PT AMI) selesai pada Maret 2012.

Direktur Keuangan BIPI Michael Wong dalam siaran pers di Jakarta Kamis mengatakan, dengan target itu diharpkan neraca keuangan konsolidasi perseroan akan mengalami kenaikan yang signifikan.

"Akuisisi senilai 600 juta dolar AS ini diperkirakan akan memberikan kontribusi sebesar lebih dari 80 juta dolar AS terhadap laba bersih kami. Sementara di tahun 2013 target penambahan laba bersih dari aset ini saja akan meningkat menjadi sekitar 180 juta dolar AS," ujarnya.

Dengan akuisisi PT AMI, dikatakannya, diperkirakan laba bersih BIPI pada 2012 dapat mencapai 100 juta dolar AS hingga 110 juta dolar AS.

Pembiayaan akuisisi itu, dikemukakan, sebagian berasal dari dana kas internal dan pendanaan dari lembaga keuangan.

"Prosesnya sudah hampir selesai dan sudah ada indikasi komitmen dari beberapa institusi," katanya.

Michael memaparkan, PT AMI merupakan perusahaan infrastruktur pertambangan batubara terintegrasi. Bisnisnya telah dimulai sejak 2005 dan memiliki kapasitas pengelolaan produksi batubara lebih dari 70 juta ton per tahun.

Ia mengharapkan, sebagai perusahaan infrastruktur pertambangan batubara terintegrasi, akuisisi PT AMI akan semakin melengkapi model bisnis perseroan untuk bertransformasi menjadi perusahaan pengelola sumber daya alam strategis yang terintegrasi.

"Saat ini BIPI telah memiliki 37,67 persen saham PT Elnusa Tbk, 10 persen saham Buana Listya Tama Tbk (BULL), dan 100 persen saham Patina Group Ltd," kata dia.

Melalui anak perusahaan yakni PT Benakat Oil, dikatakannya, BIPI memperkirakan produksi minyak 2012 sebesar 3.275 BOPD. Untuk mewujudkan produksi itu, tahun depan BIPI menyiapkan investasi untuk Benakat Oil senilai 56,6 juta dolar AS.

"Kami optimis bisnis BIPI akan terus berkembang dan menjadi salah satu perusahaan pengelola sumber daya alam strategis terintegrasi terkemuka di Indonesia. Prospek perekonomian Indonesia yang sangat positif juga akan mendorong kami untuk lebih aktif dalam melihat peluang bisnis yang ada," ucap Michael.

(ANTARA)

Editor: Suryanto
COPYRIGHT © ANTARA 2011