Jakarta (ANTARA News) - Peringatan Natal 2011 yang memperingati lahirnya Yesus Kristus menurut Romo Bratakartana SJ bisa membawa umat untuk solider kepada sesama manusia. Layaknya diri Yesus Kristus yang rela dan solider menjadi manusia untuk merasakan suka duka kemanusiaan dan menjadi solusi bagi persoalan yang dihadapi bangsa saat ini.

"Semoga peristiwa natal ini membawa kita untuk solider untuk sesama kita," kata Romo Bratakartana SJ dalam homili (khotbah) misa Natal 2011 di Gereja Katedral Jakarta.

Ia menyampaikan bahwasannya, "Kalau hari ini kita merayakan Allah yang Maha Agung itu untuk jadi manusia yang bersahaja yang lahir ditempat umum, hal itu menunjukan bahwa Allah ingin solider dengan manusia dan ingin merasakan kemanusiaan kita dan suka duka manusia untuk ikut merasakannya."

Allah rela memberikan dirinya untuk serupa seperti kita maka Allah yang begitu agung mau menjadi manusia, jika dibandingkan dengan kondisi sekarang maka kepahitan dan kedukaan manusia itu kini bagaimana. "Kita melihat, membaca koran, menonton TV di mana-mana ada musibah," katanya.

Dahulu kita mengenal manusia perahu dari Vietnam dan kini berasal dari Timur Tengah dan mereka itu ingin mencari dan menemukan kedamaian.

Kita juga melihat peristiwa di Papua, Mesuji di Lampung, dan korupsi di mana-mana tetapi Yesus datang untuk solider dalam penderitaan manusia dan mewartakan kabar gembira untuk mereka untuk mencari keselamatan.

"Begitu banyak penderitaan di sekitar kita... mari kita merenungkan dan mencari solusi semoga kita menjadi pembebas bagi sesama kita seperti Yesus," katanya. Tema natal yang diangkat dalam misa natal ini adalah "Ekaristi,sumber berkat dalam keluarga", sebagai sarana perjumpaan dengan Tuhan.

"Tidak ada seorangpun di dunia tanpa keluarga, Gereja adalah rumah tangga dan keluarga bagi siapapun juga,khususnya bagi mereka yang "letih lesu dan berbeban berat sebagaimana terambil darti Mathius 11:28," katanya.

Tuhan mengundang kita untuk bersahabat dengannya dan ia memberikan jaminan berkat dan penyertaan-Nya. Ia memberikan jaminan bahwa Ia akan selalu menemani, meyertai dalam segala suka duka kehidupan di mana jaminan-Nya tidak main-main yaitu tubuh dan darah Kristus yang umat terima dalam komuni. (yudha)

Editor: Ade P Marboen
COPYRIGHT © ANTARA 2011