Pagaralam, Sumsel (ANTARA News) - Tenaga ahli Jepang meneliti kandungan emas di Bukit Kayu Manis, Kelurahan Ujanmas, Muarasiban dan Bumiagung, Kecamatan Dempo Utara, Kota Pagaralam, Sumatera Selatan.

"Ada sembilan orang tenaga ahli dari Jepang sudah mengambil sampel dan sekaligus melakukan penelitian terhadap kawasan perbukitan di Kecamatan Dempo Utara, untuk mengetahui kandungan emas di sana," kata anggota DPRD Kota Pagaralam, Herwanando di Pagaralam, Senin.

Kedatangan tenaga ahli Jepang itu sebagai tindaklanjut dari penemuan dan penambangan oleh warga setempat yang dilaporkan berhasil mendapatkan logam mulia tersebut.

"Kendala yang dihadapi karena sebagian besar lahan masih dikuasai warga dan menolak dilakukan pembebasan meskipun dengan harga tinggi," kata dia.

Ia mengatakan, besarnya kandungan emas yang terdapat di kawasan itu mendorong pemerintah membebaskan tanah itu, sementaraharga lahan naik cukup tinggi dari hanya Rp50 juta per hektare menjadi Rp150 juta per haktare.

"Keseluruhan kawasan Bukit Kayu Manis yang memang banyak mengandung logam mulia jenis emas itu bisa mencapai 5.000 hektare, terdiri dari beberapa kecamatan," ujar dia.

Menurut Herwanando, untuk 10 kilogram bebatuan bisa menghasilkan antara 2 hingga 3 gram butiran emas.

Bukti lain jika daerah itu memiliki kandungan emas, yaitu hampir setiap tempat batu mengandung pirit bercampur dan tembaga.

"Kondisi alamnya juga memiliki kesamaan dengan lokasi penambangan emas di Lubuklinggau, Sumsel dan Kabupaten Sumbawa Barat Nusa Tenggara Barat," kata dia.

Kepala Dinas Pendapatan, Pengelola Keuangan dan Aset Kota Pagaralam, Haryanto membenarkan, wilayah Kota Pagaralam kaya sumber tambang, seperti batu bara, minyak bumi dan emas.

"Namun karena sebagian besar wilayah daerah ini kebanyakan hutan lindung tentunya harus dilihat dulu mana besar manfaat dan mudharatnya," katanya.(*)

ANT/B008

Editor: Jafar M Sidik
COPYRIGHT © ANTARA 2011