‎​Jakarta (ANTARA News) - Sekretaris Jenderal Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP), Tjahjo Kumolo, meminta Presiden Susilo Bambang Yudhoyono untuk segera melakukan restrukturisasi Kepolisian Republik Indonesia.

"Dari beberapa kejadian akhir-akhir ini, seharusnya Presiden Yudhoyono segera merestrukturisasi Polri," kata Tjahjo kepada ANTARA News, Jakarta, Senin.

Ketua fraksi PDIP itu mengatakan bahwa Polri seharusnya bisa menata diri menjadi polisi sipil yang "soft" dalam menyelesaikan masalah-masalah yang ada di lingkungan masyarakat.

"Kenyataannya, justru kebalikannya. Reformasi Polri justru meniru gaya dan cara-cara militer, dari mengayomi menjadi 'melibas', dari hanya melumpuhkan menjadi 'mematikan'. Lihat saja senjata perorangan yang dipakai Brimob, bukan lagi senjata untuk melumpuhkan, melainkan senjata-senjata sekelas pasukan komando," kata dia.

Lebih lanjut Tjahjo mengungkapkan, dalam HUT  Bhayangkara 1 Juli lalu, satuan Polisi Lalu Lintas berdefile memakai pedang kavaleri TNI AD.

"Struktur organisasi yang dipakai Polri seperti TNI zaman Orde Baru, mulai dari kapolsek mempunyai hierarki vertikal ke atas, ke kapolres, kapolda, Kapolri sampai presiden sebagai 'kepala tertinggi' polisi negara," kata Tjahjo.

Polisi di mana pun, kata Tjahjo, biasanya menggunakan organisasi kewilayahan, yakni kepala polisi di walayah tertentu bertanggung jawab kepada otoritas sipil setempat. (Zul)

Pewarta: Zul Sikumbang
Editor: Aditia Maruli Radja
COPYRIGHT © ANTARA 2011