Jakarta (ANTARA News) - Pihak Kepolisian Republik Indonesia akan segera memanggil seluruh pihak yang terkait skandal surat Sekretaris Kabinet Sudi Silalahi, termasuk pihak PT Sun Hoo Engineering (SHE) dan staf sekretariat kabinet berinisial "A" yang mengaku menerima komensasi dari berkenaan dengan usulan renovasi gedung Kedutaan Besar RI (KBRI) di Seoul, Korea Selatan (Korsel) "Semua pihak yang terlibat akan kita panggil, untuk konfirmasi dari masing-masing pihak," kata Kepala Kepolisian Republik Indonesia (Kapolri) Jenderal (Pol) Sutanto di Jakarta, Rabu petang. Ditemui usai menghadiri Rakor Terbatas Politik, Hukum, dan Keamanan (Polhukam), ia mengatakan, pihaknya masih akan mengecek pengakuan dari staf sekretariat kabinet berinisial "A" tentang kompensasi tersebut. "Jika dalam penyidikan itu, yang bersangkutan terbukti menerima kompensasi, maka kita akan panggil pihak yang memberikan kompensasi itu. Jadi kita akan cek dulu," ujarnya. Tentang identitas staf sekratariak kabinet berinisial "A" dimaksud, Kapolri tidak mau berkomentar termasuk status hukum dari yang bersangkutan saat ini dalam skandal surat sekab Sudi Silalahi tentang renovasi gedung KBRI di Seoul, Korsel. Pada kesempatan terpisah, Sutanto mengatakan, polisi belum mendapatkan salinan asli surat Sekab Sudi Silalahi. Menurut dia, surat yang beredar memiliki beberapa kejanggalan. "Dari surat-surat yang ada, indikasinya memang tidak sesuai," katanya. Sutanto menambahkan, penanganan kasus tersebut kini masih dalam tahapan pemeriksaan terhadap staf Departemen Luar Negeri. Pihak PT. Sun Hoo Engineering juga akan diperiksa. Namun, Sutanto mengaku tidak tahu kapan waktunya. "Coba cek ke Bareskrim, tetapi semuanya akan diperiksa," ujarnya.(*)

Editor: Ruslan Burhani
COPYRIGHT © ANTARA 2006