Yogyakarta (ANTARA News) - Tingkat hunian hotel berbintang di Yogyakarta selama libur sekolah akhir tahun 2011 melaju hingga 80 persen sementara hotel non bintang 60 persen. Peningkatan itu hampir merata di seluruh Yogyakarta.

"Setiap musim libur sekolah akhir tahun memang dipastikan tingkat hunian di daerah ini akan meningkat," kata Ketua Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI) Daerah Istimewa Yogyakarta, Istijab Danunegoro, di Yogyakarta, Senin.

Menurut dia, tingkat hunian hotel akhir tahun ini memang cukup tinggi dibandingkan bulan-bulan sebelumnya atau menjadi puncak tingkat hunian hotel di Daerah Istimewa Yogyakarta.

"Bahkan, hotel yang berada di lokasi yang strategis misalnya di Jalan Malioboro Kota Yogyakarta, dipsatikan saat seperti itu akan menolak tamu yang akan menginap di hotel tersebut,katanya.

Menurut dia, saat libur panjang akhir tahun ini, pengelola hotel di daerah ini selain menerapkan tarif normal juga menerapkan tarif tambahan terutama pada saat puncak kunjungan tamu hotel dan tarif paket tahun baru.

"Rata-rata tarif tambahan yang diberlakukan pengelola hotel kelas bintang mencapaio 20 persen tapi semua tergantung kebijakan masing-masing manajemen hotel,"katanya.

Ia mengatakan untuk hotel kelas bintang biasanya menerapkan biaya tambahan antara Rp200.000 hingga Rp300.000 tiap jenis kamar. Sedangkan hotel melati atau nonbintang bisa menerapkantarif dua kali lipat tarif normal.

"Biasanya biaya tambahan dikenakan pada libur Natal 23-25 Desember dan akhir tahun pada 30 Desember 2011 hingga 1 Januari 2012. Sementara itu puncak tingkat hunian hotel akhir tahun pada 30-31 Desember 2011,"katanya. (ANT)

Editor: Ade P Marboen
COPYRIGHT © ANTARA 2011