Ramallah (ANTARA News) - Pemerintah Otonomi Nasional Palestina (PNA) dan HAMAS,  pada Senin  menolak ancaman Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu. PM Israel sebelumnya mengatakan ia takkan memulai kembali perundingan perdamaian jika HAMAS bergabung dengan pemerintah baru Palestina.

"Pernyataan ini sama sekali ditolak dan setiap orang mesti menyadari prioritas diberikan pada perujukan nasional," kata pemimpin perunding Palestina Saeb Erakat.

"Tak ada pembicaraan perdamaian antara Israel dan kami, jadi tak ada pernyataan Netanyahu," katanya.

Di Jalur Gaza, pejabat Gerakan Perlawanan Islam (HAMAS) Salah al-Bardawil menggambarkan pernyataan Netanyahu sebagai campur tangan nyata dalam urusan domestik Palestina.

"Israel bertindak seperti ini guna melucuti hak rakyat Palestina ... Israel berusaha melarikan diri dari komitmen dan kewajibannya," kata al-Bardawil sebagaimana dikutip Xinhua.

Al-Bardawil menambahkan HAMAS adalah bagian dari rakyat Palestina yang tak bisa diabaikan. "Israel tak punya hak untuk mengatur politik rakyat Palestina," ia menegaskan.

Fatah dan HAMAS sepakat membentuk pemerintah persatuan yang akan mengakhiri perpecahan politik yang mulai terjadi pada 2007.
(C003)

Editor: Aditia Maruli Radja
COPYRIGHT © ANTARA 2011