Havana (ANTARA News/AFP) - Kuba membebaskan lima tahanan politik sebagai bagian dari rencana untuk membebaskan sedikitnya tiga ribu tahanan, suatu program pengampunan massal terbesar dalam sejarah rezim, kata pemimpin pembangkang, Selasa.

Setelah pembebasan terbaru itu, setidak-tidaknya ada 50 tahanan politik tetap berada di penjara, menurut Komite Kuba untuk Hak Asasi Manusia dan Rekonsiliasi Nasional (CCHRN), sebuah badan pengawas yang secara teknis ilegal tetapi ditoleransi oleh rezim satu partai negara itu.

CCDHRN "senang dengan pembebasan sedikitnya 2.900 tahanan Kuba itu, namun menyesalkan langkah-langkah terbatas itu." Total populasi di penjara Kuba, yang tidak ada angka resminya, diperkirakan sekitar 70 ribu sampai 80 ribu orang, menurut kelompok tersebut.

"Ada kecenderungan lebih banyak orang dijatuhi hukuman dengan ancaman pemerintah atas penindakan keras seiring dengan kebijakan yang lebih keras terhadap para pembangkang politik," kata komite itu.

Kelompok itu mencatat bahwa pembangkang "damai` Ivonne Malleza Galano, Isabel Hayde Alvarez Mosqueda dan Ignacio Martinez Montero telah ditempatkan dalam penjara dengan keamanan tinggi dalam dua hari terakhir.

Sekitar 66 warga Kuba saat ini ditahan sebagai tahanan politik oleh rezim, termasuk 16 orang menjalani tahanan rumah, menurut CCDHRN.
(Uu.G003/H-AK)

Editor: Priyambodo RH
COPYRIGHT © ANTARA 2011