Jakarta (ANTARA News) - Perusahaan Umum LKBN ANTARA telah berusia 74 tahun dan memiliki program berita televisi sebagai produk andalan. "Pada masa depan ini andalan yang memadukan semuanya dalam satu saluran. Juga melalui produk berita televisi melalui jaringan mitra," kata Direktur Komersial dan Teknologi Informatika Perusahaan Umum LKBN ANTARA, Rully Charis, di Jakarta, Rabu malam.

Kini kantor berita Indonesia itu memiliki studio siaran televisi berbasis virtual dengan teknologi state-of-the- art. Dari studio televisi di lantai 19 Wisma ANTARA, di Kawasan Monas, Jakarta Pusat, itu platform virtual multimedia tersedia yang memungkinkan masyarakat bisa berinteraksi dengan pusat penyiaran.

Menurut Rully, keberadaan studio dengan teknologi high end di kelasnya itu di dalam Gedung Wisma ANTARA merupakan terobosan dalam bisnis media pada masa depan. Siaran langsung program talk show telah bisa dinikmati pemirsa melalui jaringan televisi mitra.

Rully menyatakan, masyarakat bisa melakukan hal itu melalui jaringan televisi mitra. Mitra yang kini digandeng adalah Jawa Pos Multimedia Corp (JPMC). Kerja sama telah dilakukan sejak beberapa waktu lalu dengan kesepakatan LKBN ANTARA dan JPMC memproduksi bersama program berita, feature dan talk show yang ditayangkan di jaringan TV JPMC.

Selain kerjasama produksi dan penyiaran, LKBN ANTARA dan JPMC juga sepakat kerjasama pemasaran. Waktu kerjasama ini disepakati hingga September 2013. Jaringan JMPC meliputi PJTV Bandung 28UHF, CB Channel Depok 21UHF, Radar TV Jakarta 60UHF, Simpang 5 TV Pati 59UHF, Lombok TV 22UHF, Citra Lamongan TV 47UHF, JTV Malang Jatim 34UHF, ADTV Yogyakarta 44UHF.

Sejak beberapa waktu lalu secara rutin, program berita yang diudarakan itu adalah Warta ANTARA pada pukul 19.30-20.00 WIB, dan Warta Malam pada pukul 22.30-23.00 WIB. Khusus untuk Warta Malam, bisa disimak di Radar TV, CB TV, dan PJ TV.

LKBN ANTARA, katanya, menginvestasikan diri pada sektor ini secara serius. Program-program berita dan feature atau talk show dari studio itu dipancarluaskan kepada jaringan televisi mitra melalui satelit Palapa D pada frekuensi 3632, yang berpolaritas horizontal dan laju simbol 9921.

"Kami terbuka untuk semua pihak dan jaringan yang ingin bekerja sama," katanya.

"Perhitungannya begini, ANTARA memproduksi berbagai bentuk berita dengan sarana penyalurannya sendiri-sendiri. Ke depan akan dipadukan sedemikian rupa dan kami ingin pastikan semua itu sampai ke masyarakat secara langsung dan mereka bisa berinteraksi aktif. Lima tahun ke depan, segala sesuatunya akan terbuka," katanya.

Jadi, siaran langsung dengan mitra bisa dilakukan dari tempatnya langsung. "Contoh sederhana, dari luar Jawa ingin melakukan siaran langsung, tidak usah datang ke Jakarta. Bisa dengan jaringan mitra kami, langsung diarahkan ke sini dan terpancarluaskan. Di layar juga akan tampil produk-produk lain, mulai dari running text, info grafis, dan lain-lain sesuai konsep konvergensi itu," katanya.

Kecenderungan bisnis media penyiaran masa kini adalah masyarakat yang menentukan hal-hal yang ingin mereka nikmati. Contohnya program siaran berita yang memungkinkan pemirsa memilih berita yang disajikan; dan setelah itu pemirsa bisa memberikan tanggapan.

LKBN ANTARA sendiri telah memiliki berbagai jenis berita dan produk turunan yang sampai kepada media massa dan masyarakat. Berita tulis dan berita foto adalah jenis-jenis berita yang telah sejak lama digeluti LKBN ANTARA. Sejak beberapa tahun lalu, telah ada divisi multimedia yang membidangi media massa online bernama antaranews.com dan televisi.

Khusus tentang antaranews.com, kunjungan ke situs ini tinggi dan mendapat banyak mendapat tanggapan dari pembacanya. Tanpa mengurangi ketepatan, pembaca bisa mendapat informasi dan berita lengkap dengan latarnya. Situs ini juga didedikasikan untuk diseminasi informasi dengan mitra-mitra yang terjalin.

Konvergensi konten berita dan informasi di situr itu tengah dikembangkan untuk pemakai gadget-gadget cerdas. "Sangat banyak orang memiliki gadget ini, kenapa tidak kita sasar juga? Orang juga tidak punya waktu banyak untuk menunggu tampilan, makanya penguasaan teknologi komunikasi dan informasi sangat vital," kata Rully.

Tentang produk berita dan feature televisi, dia berkata, "Produk pemberitaan televisi kami cukup berbeda dengan stasiun televisi utama nasional. Orang sudah bosan dengan kekerasan, demonstrasi, hujatan, dan lain-lain. Kami mengangkat banyak kearifan nasional dari semua wilayah Tanah Air, itu sebagai misal."(A037)

Pewarta: Ade P Marboen
Editor: Ade P Marboen
COPYRIGHT © ANTARA 2011