Gorontalo, (ANTARA News) - Realisasi Gerakan Nasional Rehabilitasi Hutan dan Lahan (Gerhan) Tahun 2004 di Kabupaten Boalemo, Gorontalo, hingga awal 2006 telah mencapai 100 persen. Kepala Dinas Kehutanan Kabupaten Boalemo, Joyce Damongilala, ketika ditemui ANTARA, di Gorontalo, Kamis (2/3) mengatakan, kegiatan Gerhan tahun 2004 meliputi reboisasi hutan lindung, produksi dan hutan rakyat. Dia menjelaskan bahwa dana dari pemerintah pusat yang dialokasikan untuk rehabilitasi sejumlah proyek tersebut, sebesar Rp4,6 miliar yang pencairannya dilakukan sebanyak dua kali. Dana sebesar itu, kata dia, digunakan untuk merehabilitasi sejumlah hutan di Boalemo yang luas arealnya mencapai 1.750 hektar. Luas lahan untuk hutan lindung yang telah ditanami bibit mencapai 750 hektar yang tersebar di sejumlah kecamatan di daerah tersebut sedangkan hutan produksi seluas 500 hektar. "Untuk hutan rakyat luas lahannya mencapai 500 hektar yang tersebar di dua kecamatan wilayah tersebut," kata Damongilala. Ia mengatakan, jenis bibit tanaman yang digunakan pada Gerhan 2004 tersebut terdiri dari gemilina, mahoni, jati, nangka dan kemiri dengan jumlah keseluruhan mencapai 1,8 juta pohon. Proyek tersebut selesai awal tahun 2006, disebabkan pencairan dana sempat tertunda dari pemerintah pusat dan itu bukan saja terjadi di Gorontalo namun untuk seluruh Indonesia. "Jika dana tersebut tidak sempat tertunda pencairan selama beberapa bulan maka sudah dapat dipastikan proyek Gerhan di Boalemo selesai tepat waktu," katanya. Dia mengharapkan agar untuk proyek Gerhan tahun 2005 yang pelaksanaannya dikerjakan 2006 ini, agar pencairan dananya harus tepat waktu dan diberikan sekaligus tanpa harus menunda lagi sehingga nanti proyek selesai tepat waktu.(*)

COPYRIGHT © ANTARA 2006