Dandong, China (ANTARA News) - Kematian pemimpin Korea Utara Kim Jong-Il membuat pin bergambar dirinya laku keras di kota perbatasan China, Dandong, demikian laporan AFP mengutip kesaksian warga sekitar.

Namun wajah pemimpin baru Utara, Kim Jong-Un yang adalah putra Kim Jong-Il, tidak ditemukan pada lapak penyaji suvenir-suvenir berharga murah yang juga menjual miniatur patung Budha, gelang-gelangan, cangkir dan gunting kuku itu.

"Saya tak tahu kapan kami mendapatkan barang-barang ini.  Korea Utara tidak mengirimkannya ke kami," kata seorang pedagang bernama depan Wang kepada AFP, sehari setelah Jong-Un secara resmi dinobatkan sebagai pemimpin negara miskin itu.

Seorang pedagang bernama depan Ding menambahkan bahwa adalah terlalu dini menjual aksesori-aksesoris bergambarkan Jong-Un.

"Dia masih terlalu muda," kata wanita tua itu kepada, sembari menata pin-pin bergambar Kim Jong-Il di satu kotak kecil.

Para pedagang yang berani menembes dinginnya suhu di sepanjang Sungai Yalu yang memisahkan China dan Korea Utara mengatakan, penjualan suvenir-suvenir bergambarkan Kim Jong-Il meledak begitu sang pemimpin meninggal dunia pada 17 Desember karena serangan jantung di usia 69.

Ding mengaku berhasil  menjual 50-60 pin setiap hari selama periode 13 hari berkabung di Utara, yang berakhir Kamis dengan upacara pemakaman besar-besaran.

Sebuah badge dihargai antara 10 - 35 yuan (1,60 -5,50 dolar AS) tergantung kemampuan pembeli dalam menawars, sementara pin bisa bergambarkan Kim dan mendiang ayahnya yang juga bapak bangsa Korea Utara Kim Il-Sung bisa dihargai 50 yuan.

"Orang Korea Utara, Korea Utara, Jepang dan Eropa membeli badge-badge ini untuk mengenang masa lalu," kata Wang.(*)

Penerjemah:
Editor: Jafar M Sidik
COPYRIGHT © ANTARA 2011