Meulaboh (ANTARA News) - Panglima Komando Daerah Militer (Pangdam) Iskandar Muda (IM), Mayjen TNI Adi Mulyono, menegaskan bahwa aksi penembakan yang menewaskan warga Aceh di malam pergantian tahun baru 2012 tidak terkait unsur politik jelasng pemilihan umum kepala daerah (pemilukada).

"Saya tegaskan aksi penembakan yang terjadi selama ini sama sekali tidak mengarah untuk menganggu berlangsungnya pemilukada di Aceh," katanya di sela-sela meninjau lokasi program ketahanan pangan nasional TNI di Kecamatan Meureubo Meulaboh, senin.

Pernyataan tersebut menanggapi adanya aksi penembakan warga sipil di tiga lokasi berbeda menyebabkan empat pekerja dan seorang penikmat kopi tewas, sementara delapan warga lain menderita luka berat terkena peluru.

Ia menyatakan, aksi tersebut berat dugaan dilakukan oleh oknum kelompok tertentu yang hanya memiliki kepentingan pribadi dan tidak ada kaitannya mengarah pada mengacaukan suasana pemilukada yang akan berlangsung medio Februari 2012.

Adi Mulyono mengakui masih ada peredaran senjata ilegal ditangan orang yang tidak benar di wilayah Aceh, meskipun 227 pucuk senjata api illegal terhitung satu tahun kepemimpinannya sudah berhasil diamankan.

"Menyangkut suasana pemilukada sampai hari ini saya fikir masih kondusif berjalan sebagaiman sudah ditetapkan dan yang melakukan aksi brutal penembakan itu memiliki kepentingan lain," ujarnya.

Ia mengatakan, aparat kepolisian dibantu pihak TNI terus memburu pelaku kejahatan tersebut sampai ditemukan karena diyakini kepolisian sudah mengidentifikasi para pelaku penembak brutal itu.

Selama ini belum ada satupun pihak melapor ataupun mengaku terancam karena maju sebagai kandidat dipesta pemilukada Aceh, karena itu tidak ada alasan adanya motif penembakan mengarah untuk mengacaukan situasi kondusif pemilukada.

Kendatipun demikian, ia menegaskan, jajaran TNI mengharapkan kepada kelompok apapun itu yang masih memegang senjata api illegal segera menyerahkannya kepada aparat berwajib.

"Keberadaan senjata illegal itu masih ada di tangan orang yang tidak benar, karena itu kita mengimbau untuk segera menyerahkannya agar kondisi wilayah Aceh ini tetap terjaga keamanannya," demikian Adi Mulyono.
(T.ANT-285/E001)

Editor: Priyambodo RH
COPYRIGHT © ANTARA 2012