Makassar (ANTARA) - Dinas Pariwisata dan Kebudayaan (Disparbud) Kabupaten Sinjai, Sulawesi Selatan, memberdayakan janda-janda (single parent) menjadi perajin di Desa Barania, Sinjai Barat, yang merupakan salah satu dari 50 peserta ajang Penghargaan Desa Wisata Indonesia (ADWI) 2022.

Kadisparbud Sinjai Yuhadi Samad saat dikonfirmasi dari Makassar, Selasa, mengatakan para ibu-ibu itu memiliki keahlian untuk membuat berbagai peralatan pertanian tradisional seperti cangkul, parang ataupun sabit.

"Jadi ada satu kelompok perajin yang terdiri dari enam orang ibu yang semuanya merupakan penopang hidup keluarga. Mereka merupakan ibu-ibu pandai besi yang hasil kerjanya layak bersaing" ujarnya.

Keberadaan para perempuan tangguh itu di Desa Barania, tentunya diharapkan menjadi poin tambahan saat menyambut tim penilai atau visitasi Penghargaan Desa Wisata Indonesia (ADWI) 2022 yang rencananya akan dihadiri langsung oleh Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf) Sandiaga Uno .

Baca juga: Meniti jalan jadikan Hutan Bakau Tongke-Tongke magnet wisata Sinjai

Baca juga: Disbudpar Sulsel gandeng LLDIKTI kembangkan desa wisata


Tim visitasi ADWI akan menilai beberapa kategori meliputi daya tarik pengunjung, home stay , suvenir, digital dan kreatif, toilet umum, lembaga desa wisata, Cleanliness, Health, Safety & Environment Sustainability (CHSES).

"Khusus untuk kategori suvernir terdiri dari griya atau kerajinan, kuliner dan fesyen. Desa Barania hanya fokus kuliner dan kerajinan yang mana perajinnya merupakan ibu-ibu yang selama ini menjadi tulang punggung keluarga," ujarnya.

"Kita sudah menyiapkan berbagai keistimewaan di Desa Barania.Termasuk pula hasil kerajinan bambu yang juga akan dipamerkan pada saat visitasi ADWI," ujarnya.*

Baca juga: Desa Wisata Mangrove Luppung bergeliat di Bulukumba

Baca juga: Desa Wisata Mangrove Luppung di Bulukumba mampu menangkal abrasi


Pewarta: Abdul Kadir
Editor: Erafzon Saptiyulda AS
COPYRIGHT © ANTARA 2022