Jakarta (ANTARA) - Jajaran Kantor Staf Presiden (KSP) mengatakan pemerintah berupaya menjadikan kawasan Biak Numfor, Papua, sebagai pusat atau hub ekspor komoditas unggulan seperti perikanan, dari wilayah Papua, khususnya dari Jayapura, Timika, Sorong, dan Manokwari.

“Sehingga ke depan perluasan pasar ekspor bisa dilakukan secara langsung dan berkelanjutan seperti ke Malaysia, Vietnam, Jepang, Palau, Korea, dan Hong Kong,” kata Kepala Staf Kepresidenan Moeldoko dalam keterangan tertulis diterima di Jakarta, Selasa, berkaitan dengan kunjungan kerjanya ke Unit Pengelolaan Ikan (UPI) Sentra Kawasan Perikanan Terpadu (SKPT), Kabupaten Biak Numfor.

Pernyataan tersebut disampaikan Moeldoko menanggapi aspirasi salah satu nelayan di Biak yang ditemui dalam kunjungan kerja kali ini. Moses, salah satu nelayan di Biak, mengungkapkan keinginannya untuk bisa memperluas ekspor ikan tangkapan karena saat ini masih menyasar Singapura saja.

"Harapannya, kami bisa ekspor ikan ke beberapa negara. Saat ini, ekspornya masih ke Singapura saja," ucap Moses.

Lebih lanjut, Moeldoko juga menegaskan pemerintah pusat berkomitmen memberikan perhatian serius terhadap peningkatan potensi kelautan dan perikanan di Kabupaten Biak Numfor. Salah satu upayanya dibuktikan dengan pembangunan Sentra Kawasan Perikanan Terpadu (SKPT) di Biak Numfor.

"Adanya SKPT ini bentuk komitmen pemerintah pusat mendukung penuh industri perikanan dan kelautan di Biak," kata dia.

Ia juga membeberkan sejumlah dukungan lain yang diberikan oleh pemerintah, antara lain, kelengkapan sarana dan prasarana pendukung, seperti Pelabuhan Perikanan Fandoi yang menjadi lokasi pendaratan ikan dengan ketersediaan listrik dan air bersih, kapal penangkap ikan dan peralatannya, dan juga Integrated Cold Storage berkapasitas 200 ton.

"Sesuai arahan Presian semua dukungan itu untuk peningkatan kesejahteraan nelayan-nelayan kecil," kata Moeldoko.

Sementara itu, Bupati Biak Numfor Herry Ario Naap menyatakan produksi perikanan di Biak Numfor mencapai 144,9 ribu ton dalam setahun atau berkontribusi hingga 13,7 persen untuk perikanan nasional. Sedangkan secara keseluruhan, kata dia, wilayahnya memiliki potensi produksi perikanan mencapai 1 juta ton lebih per tahun.

"Jika ini bisa diekspor secara langsung, tentu jumlah devisa negara yang diterima akan sangat besar," ujar Herry.

Pewarta: Indra Arief Pribadi
Editor: Slamet Hadi Purnomo
COPYRIGHT © ANTARA 2022