Jakarta (ANTARA News) - Tokoh perfilman Indonesia Slamet Rahardjo Djarot (57) mengatakan bahwa tidak ada perbedaan tua dan muda dalam dunia film. "Tidak ada istilah tua dan muda bagi insan film. Yang dilihat adalah hasil kerja mereka, apakah meyakinkan atau tidak," katanya dalam acara promosi film terbarunya "Ruang" di Jakarta, Kamis saat ditanya komentarnya mengenai generasi muda dalam perfilman Indonesia. Pemimpin Yayasan Teater Populer itu mengakui bahwa film-filmnya terdahulu masih memiliki banyak kekurangan dan ia tidak pernah merasa puas. "Itulah yang dibutuhkan seseorang bila ingin mencapai kesuksesan." Dalam film produksi Parama Entertainment tersebut, Slamet kembali berada dalam arahan sutradara muda Teddy Soeriaatmadja. Mereka sebelumnya juga berkerjasama dalam film "Banyu Biru". "Teddy anak muda yang juga punya kedalaman. Ia pribadi yang serius. Film ini akan membuat kita tidak memandang sebelah mata anak-anak muda," komentar Slamet mengenai sutradaranya itu. Kedalaman yang dimaksud Slamet adalah cara Teddy mengolah konflik cerita yang berangkat dari kedalaman psikologis karakternya. Sementara keseriusan sang sutradara, menurut dia, tampak pada penggarapan setting tahun 50-an. "Saya menemukan kesamaan dalam diri Teddy, melihat dari cara kerja dan cara berpikirnya," ujar Slamet. Pria berkumis kelahiran Serang, Banten, itu berperan sebagai Rais, seorang diplomat yang pada usia 45 tahun baru mengetahui masa lalunya, mengenai ibu kandungnya yang sebenarnya. "Saya menjanjikan permainan terbaik saya tahun ini dalam film `Ruang`," demikian Slamet Rahardjo Djarot.(*)

Editor: Heru Purwanto
COPYRIGHT © ANTARA 2006