Jakarta (ANTARA News) - Perum Pegadaian optimistis bisa menyalurkan kreditnya sesuai target 2011 sebesar Rp80 triliun, karena sampai akhir November lalu telah tersalur Rp73,78 triliun.

"Apalagi tingkat permintaan kredit masyarakat terhadap dana murah Pegadaian makin tumbuh dengan baik," kata Direktur Utama Perum Pegadaian, Suwhono, di Jakarta, Selasa.

Menurut Suwhono, Pegadaian juga pada 2012 akan meningkatkan omzet kredit lebih besar dari 2011 dalam upaya memenuhi permintaan pasar yang makin besar.

"Karena itu pada 2012, Pegadaian membutuhkan dana baru sebesar Rp7 triliun," ujarnya.

Ia mengatakan, Pegadaian selama ini mendapat pinjaman dari perbankan dan juga melakukan emisi obligasi senilai Rp2 triliun.

"Jumlah itu merupakan sisa obligasi dari rencana obligasi berkelanjutan Pegadaian sebesar Rp3 triliun," katanya.

Karena itu, lanjut Suwhono untuk memperoleh dana murah dari Bursa Efek Indonesia (BEI), Pegadaian mengharapkan akan dapat mengubah statusnya dari perum ke Persero (Perusahaan Terbatas) yang telah diajukan ke Kementerian BUMN.

"Kami mengharapkan status Pegadaian akan dapat berubah secepatnya apabila Keppres perubahan itu telah terbit," katanya.

Ia mengatakan, pegadaian telah mempersiapkan diri untuk initial publlic offering (IPO/penawaran saham perdana) di Bursa Efek Indonesia (BEI).

"Kami akan mencari dana murah dari BEI melalui IPO sehingga pinjaman ke bank akan berkurang, " ucapnya.

Suwhono mengatakan, Pegadaian juga akan menambah jumlah outlet untuk menjaring nasabah lebih besar lagi.

"Nasabah tidak akan kesulitan untuk mencari kantor cabang Pegadaian dengan adanya penambahan outlet tersebut," ucapnya.

Perum, lanjut dia juga akan memfokuskan diri ke wilayah Indonesia Timur, karena banyak Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) yang masih belum mendapat dukungan dana dari lembaga keuangan.

"Karena itu Pegadaian akan menambah jumlah outlet di kawasan itu lebih besar," ujarnya.

(H-CS/B008)

Editor: Suryanto
COPYRIGHT © ANTARA 2012