Jakarta (ANTARA) - Mahasiswa anggota Collegium Musicum of Hong Kong Baptist University (HKBU) Symphony Orchestra dan the Gip Percussion Ensemble menggelar konser bertajuk “The Gamelan in Hong Kong” pada Minggu (29/05).

Komposisi musik yang digubah oleh mahasiswi HKBU asal Indonesia, Lauryn Vania Kurniawan, itu menggabungkan melodi gamelan, orkestra dan perkusi menjadi kolaborasi musik tradisional dan Barat tanpa meninggalkan ciri khas alat musik masing-masing.​

“Kolaborasi apik ini turut memperkenalkan gamelan tidak hanya sebagai alat musik tradisional Indonesia, namun membuka cakrawala dan peluang para komposer dan musisi bahwa musik tradisional dapat dipadukan dengan musik modern," kata Konsul Jenderal RI di Hong Kong Ricky Suhendar dalam keterangan tertulis dari KJRI Hong Kong yang diterima pada Selasa.

Kolaborasi itu juga sangat baik untuk melestarikan seni budaya Indonesia, menumbuhkan citra positif Indonesia dan menunjukkan adanya keharmonisan antara musik tradisional dan modern, kata Ricky.

Bagi mahasiswa HKBU konser tersebut adalah kesempatan untuk mempelajari gamelan dan memadukan nuansa tradisional dan modern untuk menciptakan pertunjukan yang luar biasa.

Pemain gamelan Cherry Chung Cheuk Ka dan Angela Chan Ngan Wing mengakui gamelan memiliki suara yang unik dan spesial dari segi nada, kunci, dan teknik bermain yang membuat mereka tertarik untuk lebih mempelajari alat musik itu.

Konser juga diramaikan dengan paduan tari tradisional Indonesia dan gaya balerina yang dikreasikan oleh Christabella Georgina, mahasiswa Hong Kong Academy of Performance Arts asal Indonesia, bersama mahasiswi Hong Kong lainnya.

Menurut KBRI, tarian yang diiringi musik daerah Indonesia itu mampu memukau pengunjung.

Penari Hong Kong Emily Chan dan Amy Kwok mengaku mendapat banyak pengalaman dari tarian yang mereka bawakan, khususnya tari Saman, dan ingin lebih banyak mengetahui budaya Indonesia.

Konser tersebut digagas oleh Lauryn Kurniawan, mahasiswa HKBU jurusan komposisi, dan disambut baik dan didukung penuh oleh pihak universitas, KJRI Hong Kong, BNI Hong Kong, Garuda Indonesia dan berbagai pihak lainnya.

Sebanyak 400 penonton menyaksikan konser itu secara langsung, sementara ribuan penonton lainnya menyaksikan secara daring di YouTube.

Baca juga: KJRI Hong Kong fasilitasi karantina mandiri 14 pekerja migran
Baca juga: KJRI perkenalkan kuliner Nusantara di perguruan tinggi Hong Kong


Pewarta: Azis Kurmala
Editor: Anton Santoso
COPYRIGHT © ANTARA 2022