Sidoarjo (ANTARA News) - Gelembung yang mengandung gas metan bermunculan di pemukiman warga Desa Pesawahan, Kecamatan Porong, Kabupaten Sidoarjo, Jawa Timur, menyusul tingginya curah hujan di kawasan tersebut.

Seorang warga setempat, Ali Mahfud, di Sidoarjo, Selasa mengatakan, gelembung gas tersebut terbakar oleh api, meski jaraknya sekitar empat kilometer dari pusat semburan lumpur.

"Gelembung gas tersebut muncul sekitar tiga pekan lalu dan warga tidak mengira, karena saat itu pemukiman warga sedang dilanda banjir sehingga banyak warga yang beranggapan kalau gelembung tersebut karena hewan tanah," katanya.

Namun, saat banjir tersebut telah surut, warga sadar kalau gelembung tersebut merupakan gelembung gas metan yang dikeluarkan oleh semburan lumpur karena bau yang ditimbulkan cukup menyengat.

"Bahkan, di bagian keramik dapur terasa panas diduga disebabkan adanya gelembung gas yang muncul di sekitar pemukiman warga di desa kami," katanya.

Kepala Desa Pesawahan Fadil meminta pemerintah dan sejumlah pihak yang berwenang seperti Badan Penanggulangan Lumpur Sidoarjo (BPLS) dan ahli geologi segera menangani fenomena munculnya gelembung gas di desa setempat.

"Sekarang sejumlah warga resah karena takut terbakar dengan munculnya gelembung gas tersebut dan bahkan sejumlah warga tidak berani memasak karena gelembung gas tersebut mudah terbakar ketika ada api," katanya.

Saat ini, katanya, untuk memenuhi kebutuhan air bersih, warga harus membeli dengan harga sekitar Rp10.000 setiap jerigen. Setiap hari dibutuhkan sekitar lima jerigen.

"Bahkan tidak jarang kalau malam hari sering terdengar suara gemuruh yang muncul dari dalam tanah dan juga di bawah paving milik warga yang berada di halaman rumah," katanya.

(KR-MSW/M029)

Editor: Suryanto
COPYRIGHT © ANTARA 2012