Kupang (ANTARA News) - Badan Pusat Statistik (BPB) mencatat inflasi di Nusa Tenggara Timur (NTT) selama tahun 2011 adalah yang tertinggi se-Indonesia dengan angka 4,68 persen.

Secara keseluruhan, inflasi NTT (Kota Kupang dan Kota Maumere) yang dijadikan sebagai sample tercatat 1,95 persen, tertinggi dibanding bulan-bulan sebelumnya selama 2011, kata Kepala BPS Provinsi NTT, Poltak Siahaan dalam jumpa pers awal tahun di Kupang, Rabu.

"Secara tahun kalender (Januari-Desember 2011) inflasi NTT sebesar 4,68 persen. Khusus Kota Kupang, inflasinya sebesar 2,19 persen atau tertinggi di tingkat nasional. Sedangkan inflasi Maumere sebesar 0,73 persen," katanya.

Menurut dia, pihaknya tidak menyangka inflasi NTT selama Januari-Desember 2011 setinggi ini yakni 4,68 persen, karena sebelumnya hanya diperkirakan di bawah angka inflasi nasional yakni 3,0 persen.

Menurut dia, angka inflasi Desember 2011 sebesar 1,95 persen itu dipicu oleh kenaikan indeks harga pada semua kelompok pengeluaran.

Kelompok pengeluaran transportasi, komunikasi, dan jasa keuangan mengalami kenaikan tertinggi yakni sebesar 3,68 persen.

"Itu untuk kelompok pengeluaran tetapi untuk kelompok bahan makanan juga memberikan andil besar yakni 0,9452 persen, diikuti kelompok transportasi, komunikasi, dan jasa keuangan sebesar 0,5837 persen," kata Poltak Siahaan.

Ia juga mengatakan, tarif angkutan udara memberikan sumbangan tertinggi terhadap inflasi Desember 2011 dengan andil sebesar 0,5851 persen.

Sementara komoditas yang memberikan andil inflasi lainnya antara lain beras, sawi putih, daging ayam ras, ikan, daging babi, telur ayam ras, sayur kangkung, pepaya,, dan tomat.

Untuk komoditi daun singkong, cabai rawit, bawang putih, buncis, pisang, kacang panjang dan beberapa komoditas lainnya memberikan andil negatif terhadap inflasi, katanya.

Poltak Siahaan menambahkan, dari 376 komoditas yang dipantau di Nusa Tenggara Timur selama 2011, sebanyak 237 komoditas mengalami kenaikan indeks/harga.

Sebanyak 77 komoditas tidak mengalami perubahan harga dan 62 komoditas lainnya mengalami penurunan harga.

Komoditas yang mengalami kenaikan tertinggi selama 2011 adalah tarif angkutan udara, diikuti beras, sewa rumah, lengkuas, cabai rawit, tempe, dan semen, demikian Poltak Siahaan.
(B017)

Editor: Ella Syafputri
COPYRIGHT © ANTARA 2012