Makassar (ANTARA News) - Proyek kota gas di Kabupaten Wajo, Provinsi Sulawesi Selatan, diharapkan dapat diresmikan pada Januari 2012 menyusul segera rampungnya pembangunan infrastruktur pendukung proyek tersebut.

"Infrastuktur sudah dikerjakan, mudah-mudahan bisa selesai Januari," kata Bupati Wajo Andi Burhanuddin Unru di Makassar, Kamis.

Pembangunan infrastruktur proyek kota gas tersebut termasuk infrastruktur pipa-pipa penyaluran gas-gas ke rumah-rumah warga dikerjakan oleh kontraktor dari pusat menggunakan APBN senilai Rp60 miliar.

Energi gas yang dikelola untuk proyek kota gas tersebut sebesar lima MMBTU. Satu MMBTU diantaranya untuk memenuhi kebutuhan listrik sebanyak 4.000 rumah di lima kelurahan di Kecamatan Tempe dan empat MMBTU sisanya akan diupayakan untuk pembangunan pembangkit listrik.

Pengelolaan gas ini, katanya, bertujuan untuk menanggulangi kekurangan pasokan listrik di daerah. Selain itu, energi listrik yang dihasilkan dari gas terhitung lebih murah dengan perkiraan biaya per rumah Rp50 ribu-Rp60 ribu per bulan.

Distribusi listrik energi gas tersebut selanjutnya akan dikelola sebuah perusahaan swasta atau oleh Perusahaan Listrik Negara (PLN).

Sementara itu, terkait besaran bagi bagi hasil gas untuk Kabupaten Wajo, Pemerintah Provinsi Sulsel dan daerah sekitar tambang gas masih dalam proses pembicaraan dengan Badan Pengatur Minyak dan Gas (BP Migas).

"Menurut aturan daerah penghasil sebesar 12 persen, provinsi enam persen dan daerah sekitarnya enam persen, tapi itu sedang dibicarakan," tambahnya.

Di Sengkang, Kabupaten Wajo terdapat sembilan sumur sumber gas dan satu sumurnya dapat dimanfaatkan hingga puluhan tahun.

Tujuh sumur sama sekali belum dieksplorasi. Sementara dua sumur lainnya dikelola oleh PT Energi Equity Epic Sengkang (EEES) untuk pembangkit listrik yang dayanya sebagian besar memasok kebutuhan listrik Sulsel.

(KR-RY/Y006)

Editor: Suryanto
COPYRIGHT © ANTARA 2012