Bandarlampung (ANTARA News) - Pemerintah Kota Bandarlampung meminta masyarakat di kawasan pesisir memanfaatkan sampah yang banyak ditemukan di pantai kota itu sebagai produk kreatif.

"Pengelolaan dengan memanfaatkan sampah yang ada tentunya akan memberikan manfaat tersendiri, baik untuk pupuk maupun produk lainnya," kata Sekretaris Daerah Kota Bandarlampung, Badri Tamam, di Bandarlampung, Jumat.

Ia menyebutkan, saat ini elemen masyarakat yang tergabung dalam lembaga swadaya seperti Mitra Bentala dan Watala juga dapat terus membantu pemerintah dan masyarakat dalam mengoptimalkan pengelolaan sampah pesisir.

Sampah-sampah tersebut, lanjutnya, dapat dikelola untuk dijadikan produk-produk kreatif sehingga menambah penghasilan warga di kawasan pesisir tersebut.

"Disisi lain, pantai atau daerah perairan merupakan salah satu potensi yang layak di jual baik ke masyarakat lokal maupun mancanegara sehingga kebersihannya harus terus dijaga," kata dia.

Ia mengatakan lebih lanjut, persoalan sampah di kawasan pantai harus dapat diatasi sehingga tidak menutup potensi di daerah itu.

Untuk itu, lanjut dia, pihaknya menawarkan kepada masyarakat guna melakukan pengelolaan secara maksimal yang salah satunya dengan memanfaatkan sampah sehingga dapat meningkatkan pendapatan mereka.

"Selain produk kreatif, sampah itu juga dapat dibuat pupuk organik sehingga dapat bermanfaat bagi masyarakat lainnya khususnya para petani di kota ini," kata dia.

Ia menerangkan, petani sayuran yang berada di Kemiling, Rajabasa, dan Sukarame nantinya bisa menggunakan pupuk kompos sehingga semua dapat saling menguntungkan.

Menurut dia, semua pihak harus bertanggungjawab untuk menangani permasalahan sampah di kawasan pesisir, tidak hanya yang berada di kawasan pesisir, melainkan juga seluruh masyarakat di kota itu.

Sementara itu, aktivis lingkungan Mitra Bentala, Rizani, mengatakan, pihak pemerintah harus lebih serius dalam menangani permasalahan sampah di kawasan pesisir karena dampaknya cukup besar bagi kehidupan masyarakat di daerah itu.

Ia mengharapkan kegiatan tersebut dapat direalisasikan dan tidak menjadi acara seremonial belaka sehingga tidak akan bermanfaat bagi kehidupan masyarakat di Kota Bandarlampung.

(A054/H009)

Editor: Ella Syafputri
COPYRIGHT © ANTARA 2012