Jakarta (ANTARA News) - Kementerian Koperasi dan UKM mengalokasikan dana sebesar Rp25 miliar untuk menjaring sekitar 1.670 sarjana yang akan diikutkan dalam Program Sarjana Pencipta Kerja (Prospek) Mandiri di enam provinsi. "Bantuan tersebut sebagai pendamping bagi Pemda yang melaksanakan Prospek Mandiri. Bisa berupa pelatihan, modal kerja maupun alat-alat produksi sesuai bidang kerja dari para sarjana yang ikut dalam Prospek Mandiri," kata Menteri Negara Koperasi dan UKM Suryadharma Ali di Jakarta, Jumat. Menurut Suryadharma, ide awal pembentukan kawasan Prospek Mandiri adalah untuk menampung sarjana lulusan perguruan tinggi yang masih menganggur. Mereka ingin menciptakan dunia usaha baru namun terkendala peluang dan kemampuan modal. Berdasarkan program tersebut, maka Pemda akan menyediakan lahan dan bangunan untuk menampung para sarjana sesuai dengan minat dan kemampuan masing-masing. Proses perekrutan sarjana diumumkan melalui media massa dan diseleksi oleh lembaga yang independen sesuai kebutuhan daerah masing-masing. "Para sarjana itu kemudian dikelompokkan sesuai dengan minat dan kemampuan mereka misalnya pertanian, pengembangan usaha atau perikanan," kata dia. Kelompok-kelompok sarjana yang terpilih kemudian difasilitasi oleh Pemda setempat maupun Pusat. Suryadharma menambahkan, selain dari Kementerian Koperasi dan UKM, departemen lain juga akan dilibatkan dalam Prospek Mandiri agar hasilnya optimal. "Setiap kelompok sarjana akan mengembangkan kemampuan mereka sekaligus mempraktekkan teori yang diperoleh di bangku kuliah," ujar Suryadharma. Lebih lanjut dikatakan, kelompok sarjana itu akan dibatasi waktu dua tahun untuk mengembangkan kawasan tersebut. "Berhasil atau tidak, mereka sudah harus keluar untuk memberi kesempatan yang lain berusaha," katanya. Provinsi yang sudah menyatakan kesiapannya untuk melaksanakan Prospek Mandiri yakni Gorontalo yang rencana pencanangannya dilakukan pada 20 Mei nanti. Provinsi lainnya yakni Jawa Barat, Jawa Timur, Sulawesi Selatan, Sulawesi Utara dan Maluku. "Jawa Barat pada awal April akan memulai pengumuman perekrutan sarjana," katanya. Namun ia mengakui program tersebut tidak akan berhasil tanpa dukungan kepala daerah setempat (Gubernur-red). Selain ke-enam propinsi itu Kementerian juga tetap membuka peluang bagi propinsi lainnya untuk mengembangkan Prospek Mandiri. "Kita mengharapkan tahun 2007 dan 2008, program ini dilanjutkan dan anggarannya akan ditingkatkan," kata Suryadharma. Mengenai penyerapan pasar produk dari kawasan Prospek Mandiri itu, Menneg Koperasi dan UKM mengatakan, akan disesuaikan dengan kebutuhan daerah, peluang berusaha serta industri di wilayah tersebut. Berdasarkan data dari Kementerian Koperasi dan UKM, jumlah sarjana yang akan direkrut untuk Prospek Mandiri di Propinsi Gorontalo sebanyak 170 orang, Jawa Timur 500 orang, Jawa Barat 500 orang, Maluku 100 orang, Sulawesi Selatan 200 orang dan Sulawesi Utara 200 orang.(*)

Editor: Bambang
COPYRIGHT © ANTARA 2006