Pekanbaru (ANTARA News) - `Hotspot` atau titik api baru terus bermunculan di sebagian besar wilayah Provinsi Riau, jika sebelumnya hanya 22 titik, sekarang sudah 47 titik dari hasil deteksi satelit "National Oceanic and Atmospheric Administration" 18 milik Singapura.

Analis Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Stasiun Pekanbaru Marzuki di Pekanbaru Minggu mengatakan, ke 47 titik api tersebut tersebar di kawasan hutan di sejumlah kabupaten/kota yang ada di provinsi `kaya minyak` tersebut.

Titik api terbanyak di Kabupaten Bengkalis berjumlah 13, kemudian disusul Pelalawan (11 titik), Kota Dumai (5 titik), dan Kabupaten Rokan Hulu, Siak serta Indragiri Hilir masing-masing terdapat empat `hitspot`.

Selanjutnya, titik api juga berada di Kabupaten Rokan Hilir dan Indragiri Hilir sebanyak dua titik, Kampar (satu titik) dan Kuantansingingi juga satu titik api.

"Dengan demikian, titik api yang baru bermunculan di Riau ada sebanyak 25 titik mengingat sebelumya jumlah titik api di Riau hanya 22 titik," kata Marzuki.

Menurut dia, bermunculannya titik api baru di bentangan daratan Provinsi Riau disebabkan minimnya curah hujan dan kondisi suhu udara yang kian terik.

"Pastinya karena panas banyak muncul titik api. Namun prediksi besok (Minggu 8/1), hujan akan sudah mulai turun dan ini berkemungkinan berkurangnya titik api," tuturnya.

Suhu udara di sebagian besar Provinsi Riau termasuk Pekanbaru sebelumnya sempat dikabarkan mendekati kondisi ekstrim yakni mencapai 34,6 derajat celsius, pemicunya adalah gangguan cuaca yang bermuara dari Barat Daya Sumatera atau Samudra Hindia.

Kondisi ini yang kemudian menurut para ahli dan analis BMKG menyulut bermunculannya puluhan titik api baru di sebagian besar bentangan daratan Pulau Sumatra termasuk Riau.

(KR-FZR)

Editor: Suryanto
COPYRIGHT © ANTARA 2012