Sampit, Kalteng (ANTARA News) - Evakuasi pesawat Merpati MA 60 yang tergelincir di Bandar Udara Haji Asan Sampit, Kabupaten Kotawaringin Timur (Kotim), Kalimantan Tengah, terkendala peralatan.

"Hingga saat ini badan pesawat tersebut masih di posisi semula dengan keadaan miring karena ban sebelah kiri amblas dengan kedalaman satu meter kedalam tanah," kata Kepala Seksi Keamanan dan Keselamatan Penerbangan Bandara Haji Asan Sampit, Harianto di Sampit, Minggu.

Minimnya peralatan untuk mengangkat badan pesawat membuat evakuasi tidak dapat dilaksanakan.

Pelaksanaan evakuasi masih menunggu tim teknisi dari pihak Merpati yang direncanakan akan membawa peralatan.

Selama belum dievakuasi pesawat dapat dipastikan aman karena dijaga ketat siang dan malam oleh pihak Bandara bersama aparat kepolisian setempat.

Menurut Harianto, evakuasi harus dilakukan dengan hati-hati agar badan pesawat tidak rusak untuk itu diperlukan peralatan khusus.

Tim teknisi dari pihak Merpati yang membawa peralatan evakuasi rencananya akan datang pada Minggu (8/1) sore dan apabila kondisi cuaca mendukung tidak dalam keadaan hujan maka evakuasi akan langsung dilakukan.

"Kami usahakan evakuasi badan pesawat dapat dilakukan secepatnya agar pelayanan penerbangan di Bandara Haji Asan Sampit dapat berjalan normal kembali," katanya.

Saat ini di Bandara Haji Asan Sampit tidak ada aktivitas penerbangan karena landasan pacu ditutup untuk sementara waktu akibat sebagian landasan terhalang oleh badan pesawat MA 60 yang tergelincir dan ban sebelah kiri amblas kedalam tanah gambut.

Akibat penutupan landasan pacu tersebut sedikitnya ada empat jadwal penerbangan yang dibatalkan pada Minggu (8/1) dengan tujuan Sampit-Banjarmasin, Kalimantan Selatan (Kalsel), Sampit-Pangkalan Bun, dan Surabaya-Sampit.

Pesawat MA 60 dengan kapten pilot Saptono dan kopilot Fauldort tersebut tergelincir di Bandara Haji Asan Sampit pada Sabtu (7/1) pukul 15.45 WIB saat akan berputar arah.

Pesawat tersebut membawa sedikitnya 60 orang penumpang yang terdiri dari 46 orang dewasa, 10 anak-anak, enam bayi dan enam kru, seluruh penumpang selamat.

(T.KR-GR/Y008)

Editor: Ruslan Burhani
COPYRIGHT © ANTARA 2012