Jakarta (ANTARA) - Sekretaris Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian Susiwijono Moegiarso menilai peningkatan kualitas sumber daya manusia (SDM) merupakan modal utama pembangunan nasional.

Oleh karena itu, pemerintah telah mengalokasikan anggaran di bidang pendidikan yang mencapai Rp542,8 triliun.

“Dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) kita untuk tahun 2020-2024, berbagai kebijakan pemerintah selalu mengedepankan pembangunan SDM yang berkualitas,” ungkap Susiwijono dalam keterangan resmi yang diterima di Jakarta, Minggu.

Lebih lanjut, dalam menyambut era Industri 4.0 dan transformasi digital, Indonesia diprediksi membutuhkan sembilan juta talenta digital hingga tahun 2030. Pengembangan keterampilan digital juga diperkirakan memberikan kontribusi senilai Rp4.434 triliun kepada produk domestik bruto (PDB) di tahun 2030 atau setara dengan 16 persen PDB.

Baca juga: Tokopedia NextGen ingin kembangkan SDM digital nasional

Selain itu, Susiwijono menambahkan, pemerintah juga telah memberikan dukungan pengembangan talenta digital melalui berbagai program di antaranya Gerakan Nasional Literasi Digital, Digital Talent Scholarship, dan program Kartu Prakerja yang membantu pengembangan keterampilan digital dari level dasar hingga maju.

Program Kartu Prakerja sendiri telah diberikan kepada 11,4 juta penerima di tahun 2020-2021 dan pada tahun 2022 telah tersalurkan kepada 1,06 juta penerima.

“Program Kartu Prakerja menjadi salah satu contoh program yang dibangun secara digital dan dapat menyentuh seluruh lapisan masyarakat di seluruh pelosok Indonesia,” jelasnya.

Ia turut menyampaikan bahwa UMKM Indonesia saat ini berjumlah sekitar 64,2 juta usaha dan memberikan kontribusi 60,51 persen terhadap PDB atau senilai Rp9.580 triliun. Dengan kontribusi tersebut, pemerintah akan mendorong penguatan ekosistem UMKM melalui digitalisasi UMKM sehingga dapat meningkatkan produktivitas sektor tersebut.

Baca juga: BRIN targetkan 5.000 periset berkualifikasi S3

Pemerintah juga terus berusaha untuk meningkatkan dan menguatkan partisipasi UMKM Indonesia dalam ekosistem ekonomi digital melalui dua pendekatan utama, yakni penguatan ekosistem UMKM/IKM melalui kemudahan perizinan dan penguatan ekosistem e- commerce, yang meliputi penciptaan iklim usaha yang sehat dan infrastruktur digital.

“Ke depannya, negara-negara berkembang tidak mau lagi hanya menjadi pasar, tapi harus menjadi pemain utama di ekonomi digital,” ujar Susiwijono.

Merespons dinamika global, ia menjelaskan tentang posisi strategis Indonesia dalam pemulihan ekonomi dunia. Indonesia sebagai Presidensi G20 tahun 2022 berkesempatan untuk mengakselerasi pemulihan ekonomi global secara inklusif dengan menunjukkan kepemimpinan Indonesia yang mampu menjawab berbagai tantangan internasional.

Selaras dengan hal tersebut, Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) telah menunjuk Presiden Indonesia sebagai Champions GCRG (Global Crisis Response Group) bersama lima kepala negara lainnya guna mendorong konsensus global dan advokasi solusi untuk mengatasi krisis pangan, energi, dan keuangan.

“Indonesia ditunjuk mewakili G20 untuk ikut di dalam GCRG. Melalui GCRG ini, mudah- mudahan krisis global dapat kita selesaikan bersama-sama,” tutupnya.

Pewarta: Agatha Olivia Victoria
Editor: Budi Suyanto
COPYRIGHT © ANTARA 2022