Jakarta (ANTARA) - Staf Ahli Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan (LHK), Winarni Monoarfa, menjelaskan bahwa upaya pencapaian penyerapan bersih (net sink) karbon untuk sektor kehutanan dan penggunaan lahan lain (forestry and other land use/FoLU) pada 2030 akan menerapkan prinsip-prinsip pembangunan berkelanjutan.

"Operasional pelaksanaan FoLU Net Sink 2030 akan menerapkan prinsip-prinsip pembangunan berkelanjutan melalui pengelolaan hutan lestari serta tata kelola lingkungan dan tata kelola karbon," ujar Winarni ketika membuka acara Indonesia Climate Change Expo and Forum 2022 dalam rangkaian peringatan Hari Lingkungan Hidup Sedunia di Jakarta, Senin.

Dia menjelaskan bahwa FoLU Net Sink 2030 merupakan salah satu langkah nyata yang dilakukan Indonesia untuk mencapai target iklim yang sudah ditetapkan yaitu penurunan emisi gas rumah kaca sebesar 29 persen dengan usaha sendiri dan 41 persen dengan dukungan internasional pada 2030.

Baca juga: KLHK: Indonesia lakukan langkah nyata perkuat kebijakan iklim

Indonesia Folu Net Sink 2030 sendiri telah ditetapkan lewat keluarnya Keputusan Menteri LHK Nomor 168 tahun 2022 tentang FoLU Net Sink 2030 pada Februari 2022. Dengan ketetapan itu, berbagai upaya dilakukan agar serapan emisi di sektor FoLU berimbang atau lebih besar dari tingkat emisi yang dihasilkan.

Winarni mengatakan meski terdapat tantangan untuk mencapai target, tapi berbagai langkah terus diambil untuk memastikan ada fondasi pembangunan lingkungan hidup yang berdasarkan prinsip berkelanjutan.

Pembangunan berkelanjutan, lanjutnya, telah menjadi tuntutan publik dalam untuk kebutuhan masa kini tanpa mengorbankan generasi mendatang.

"Dengan terus menerus memelihara kelangsungan daya dukung dan daya tampung lingkungan hidup," demikian Winarni Monoarfa.

Baca juga: Menteri LHK: RI bergerak perkuat kebijakan iklim dan implementasinya

Pewarta: Prisca Triferna Violleta
Editor: Triono Subagyo
COPYRIGHT © ANTARA 2022