Pekanbaru (ANTARA News) - Ratusan pengunjuk rasa memblokade Jalan Jenderal Sudirman Pekanbaru, Riau, Rabu, dan mereka mengecam kinerja dan netralitas Komisi Pemilihan Umum setempat terkait pilkada.

"Kami akan melumpuhkan kota ini sebagai bukti aksi yang kami lakukan ini murni, bukan aksi golongan," kata perwakilan organisasi mereka, Kesatuan Aksi Mahasiswa Muslim Indonesia (KAMMI), dalam orasinya.

Aksi massa gabungan itu adalah lanjutan dari gelombang unjuk rasa yang sebelumnya sempat melempar telur ke kantor KPU Pekanbaru.

Juru bicara aksi Anis Munzil menuding KPU Pekanbaru tidak memiliki akal sehat karena terkesan "ngotot" mendudukkan pasangan Septina Primawati-Erizal Muluk sebagai Wali Kota Pekanbaru melalui Mahkamah Konstitusi (MK).

"Padahal dua kali Septina (salah satu calon Wali Kota Pekanbaru) kalah telak diseluruh kecamatan dalam pilwakot dan PSU," katanya.

Aksi unjuk rasa yang mulai marak di Pekanbaru itu, kata Anis, sebagai buntut kekesalan berbagai lapisan masyarakat terhadap proses politik yang disebutnya sebagai sebuah kesewenang-wenangan.

Meskipun begitu, dia menolak jika aksi tersebut terkait langsung dengan kasus pembakaran rumah Komisioner KPU Pekanbaru, Makmur Hendrik dan penembakan yang menimpa rumah Ketua Tim Sukses Septina-Erizal, Muhammadun Royan baru-baru ini.

"Kita tunggu polisi mengusutnya," kata Anis.

Pantauan ANTARA, pengunjuk rasa yang merupakan gabungan dari Kesatuan Aksi Mahasiswa Muslim Indonesia (KAMMI) Pekanbaru, Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) Pekanbaru dan komponen masyarakat Pekanbaru juga melakukan aksi berbaring di jalan dan menggelar orasi.

Akibat aksi tersebut, arus lalu lintas menuju ke pusat kota di alihkan ke Jalan Cut Nyak Dien.

Sebelumnya, sebagian massa yang terdiri dari kelompok ibu-ibu sempat memblokade arah berlawanan, namun tidak berlangsung lama, setelah dilakukan negosiasi oleh petugas kepolisian yang mengawal ketat aksi itu.

Sementara itu, Kapolda Riau Brigjen Pol Suedi Husein yang turun langsung untuk menenangkan massa, meminta demonstran tidak anarkis dan memberikan kesempatan kepada anggota masyarakat lain untuk mendapatkan kenyamanan.

"Kita hormati kebebasan masyarakat untuk menyampaikan aspirasi, namun tolong berikan kenyamanan untuk mendapat rasa nyaman dan aman," kata Suedi.

Hingga berita ini diturunkan, pendemo masih membloklade jalan dan menduduki gerbang kantor Gubernur Riau yang berada tak jauh dari lokasi aksi.

(KR-FZR/S023)

Editor: Suryanto
COPYRIGHT © ANTARA 2012