London (ANTARA) - Saham-saham Inggris ditutup lebih tinggi pada perdagangan Senin waktu setempat (6/6/2022), berbalik arah setelah libur panjang akhir pekan dari kerugian sesi sebelumnya, dengan indeks acuan FTSE 100 di Bursa Efek London terkerek 1,00 persen atau 75,27 poin, menjadi menetap di 7.608,22 poin.

Indeks FTSE 100 jatuh 0,98 persen atau 74,71 poin menjadi 7.532,95 poin pada Rabu (1/6/2022), setelah menguat 0,10 persen atau 7,,60 poin menjadi 7.607,66 poin pada Selasa (31/5/2022), dan bertambah 0,19 persen atau 14,60 poin menjadi 7.600,06 poin pada Senin (30/5/2022).

Pasar saham Inggris tutup pada Kamis (2/6/2022) dan Jumat (3/6/2022) untuk hari libur merayakan 70 tahun takhta Ratu Elizabeth II, atau disebut Platinum Jubilee.

Rolls-Royce Holdings PLC, sebuah perusahaan industri turbin gas aero, kelautan, dan industri untuk pesawat sipil dan militer multinasional Inggris terangkat 4,72 persen, menjadi pencetak keuntungan tertinggi (top gainer) dari saham-saham unggulan atau blue chips.

Diikuti oleh saham kelompok perusahaan yang mendistribusikan berbagai macam produk konsumen ritel Ocado Group PLC melonjak 4,71 persen, serta Perusahaan asuransi multinasional Inggris yang berkantor pusat di London Prudential PLC bertambah 4,47 persen.

Sementara itu, Evraz PLC, perusahaan manufaktur dan pertambangan baja multinasional Inggris yang sebagian dimiliki oleh oligarki Rusia membukukan kerugian paling besar (top loser) di antara saham-saham unggulan, dengan harga sahamnya terpuruk 12,59 persen.

Diikuti oleh saham perusahaan industri farmasi dan bioteknologi multinasional Inggris-Swedia AstraZeneca PLC yang merosot 3,54 persen, serta perusahaan taruhan olahraga dan perjudian yang beroperasi di sektor daring dan ritel Inggris Entain PLC jatuh 1,58 persen.

Baca juga: Saham Prancis berakhir positif, indeks CAC 40 terangkat 0,98 persen
Baca juga: Saham Jerman berbalik menguat, indeks DAX 40 bangkit 1,34 persen
Baca juga: Saham menguat jelang pertemuan suku bunga, minyak capai 120 dolar

 

Pewarta: Apep Suhendar
Editor: Biqwanto Situmorang
COPYRIGHT © ANTARA 2022