Jakarta (ANTARA News) - Tujuh Warga Negara Indonesia (WNI) yang merupakan awak kapal penangkap ikan Korea Selatan yang terbakar di Samudera Selatan berhasil dievakuasi dan saat ini mendapat perawatan di rumah sakit kapal riset Amerika, Nathanie B Palmer.

"Secara keseluruhan kondisi WNI dalam keadaan selamat. Empat WNI dalam kondisi baik dan tiga lainnya mengalami luka bakar," kata Koordinator Fungsi Protokol dan Konsuler KBRI Wellington, Selandia Baru, Gufron Hariyanto, melalui surat elektroniknya kepada ANTARA di Jakarta, Kamis.

Gufron menjelaskan kondisi empat awak kapal yakni Hartoyo, Ferilando Alfonso, Maryanto dan Victor Sopacua dalam keadaan selamat. Sedangkan tiga lainnya yang mengalami luka bakar yakni Jant Je Sopacua, Sutrisno dan Domssi Sitaniapessy.

"Jant mengalami luka bakar berat, sedangkan Sutrisno dan Domssi mengalami luka bakar ringan," jelas dia.

Dia juga mengatakan sebanyak 37 awak kapal itu akan dibawa ke pusat riset Amerika McMurdo yang terletak Pulau Ross, Antartika, untuk penanganan lebih lanjut. Baru sepekan kemudian, akan diterbangkan ke Selandia Baru.

"KBRI terus melakukan komunikasi dengan pihak Rescue Coordination Centre New Zealand (RCCNZ) untuk mengetahui perkembangan penanganan WNI yang menjadi awak kapal Korea itu," ujar Gufron.

Hal ini dimaksudkan, lanjut Gufron, untuk memastikan penanganan WNI ini sesuai dengan yang diharapkan, dan rencananya KBRI akan menjemput langsung WNI ini sesampainya di Selandia Baru.

Kapal penangkap ikan Korea Selatan Jeong Woo 2 terbakar di kawasan Laut Ross yang berjarak 3.704 kilometer di tenggara Selandia Baru, Rabu.

Tujuh dari 40 awak kapal Jeong Woo 2 merupakan Warga Negara Indonesia (WNI). Dalam peristiwa kebakaran kapal itu, tiga awak kapal dinyatakan tewas. (I025/K004)

Editor: Kunto Wibisono
COPYRIGHT © ANTARA 2012