Lombok, NTB (ANTARA) -
Kementerian Kesehatan merekomendasikan "Global Initiative on Sharing ALL Influenza Data" (GISAID) sebagai platform bersama berbagi data dan informasi pada patogen yang memiliki potensi pandemi di masa depan.
 
"Kita sudah melihat seluruh platform yang ada, yang sama dengan GISAID. Jadi berbagai macam platform di dunia, GISAID yang paling pas," ujar Sekretaris Jenderal Kemenkes Kunta Wibawa Dasa Nugraha, dalam konferensi pers di sela agenda Health Working Group ke-dua, di Lombok, NTB, Selasa.
 
Ia mengatakan, melalui platform GISAID setiap negara dapat memberikan dan mengakses data dan informasi dari berbagai penyakit yang ada di dunia.
 
"Sharing data lebih kepada penyakit-penyakit yang kemungkinan menimbulkan pandemi, itu di share analisanya sehingga semua negara bisa mengakses dan memberikan analisanya dari berbagai sisi," ujarnya.
 
Dengan demikian, lanjut dia, data yang dibagikan itu diharapkan dapat mencegah terjadinya pandemi di kemudian hari.
 
Ia menambahkan penggunaan platform GISAID juga dinilai efektif, mengingat hampir semua negara telah mengirimkan datanya ke GISAID.
 
Nantinya, ia mengatakan, platform GISAID sebagai wadah untuk berbagi data itu dapat diperluas, tidak hanya untuk pandemi saat ini, tapi pada patogen global lainnya yang memiliki potensi pandemi di masa depan.
 
"Makanya GISAID+. Plusnya selain COVID-19, diperluas yang tidak hanya untuk COVID-19," tuturnya.
 
Sebelumnya, Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin mengharapkan dapat memperoleh persetujuan oleh seluruh negara anggota G20 untuk mengakui penggunaan GISAID sebagai platform universal.
 
"Kita mau memastikan ada persetujuan agar semua laboratorium di dunia bisa berbagi data patogen kalau ada pandemi berikutnya," kata Budi.
 
Dengan demikian, lanjut dia, kalau ada pandemi berikutnya di negara lain sudah ada mekanisme untuk melaporkan data genom sequence dari patogen yang diberikan dari negara tersebut. Genome itu bisa berupa virus, bakteri, parasite.

Pewarta: Zubi Mahrofi
Editor: Masuki M. Astro
COPYRIGHT © ANTARA 2022