Jember (ANTARA News) - Sekitar 112 hektare areal sawah di Kabupaten Jember, Jawa Timur, terancam gagal panen (puso) akibat terendam banjir selama sepekan terakhir.

Kepala Bidang Produksi dan Tanaman Pangan Dinas Pertanian Jember, Abdul Halim, Jumat, mengatakan luas lahan pertanian yang terendam banjir di Jember mencapai 615 hektare, namun 112 hektare di antaranya dipastikan puso.

"Sawah yang terendam banjir itu tersebar di 10 kecamatan dari 31 kecamatan di Kabupaten Jember yakni Kecamatan Gumukmas, Kencong, Jombang, Ambulu, Umbulsari, Tempurejo, Wuluhan, Rambipuji, Puger, dan Mayang," tuturnya.

Menurut dia, genangan banjir yang merendam tanaman padi yang berumur lebih dari satu bulan dapat menyebabkan gagal panen, sehingga petugas penyuluh lapangan (PPL) terus melakukan pendataan terhadap sawah yang puso di beberapa kecamatan.

"Kalau banjir itu merendam tanaman padi yang umurnya masih kurang dari satu bulan, maka petani bisa melakukan tanam ulang, agar tidak gagal panen," katanya.

Ia menjelaskan curah hujan yang cukup tinggi di bulan Januari ini menjadi ancaman bagi lahan pertanian karena luapan air sungai di beberapa daerah meluap hingga merendam areal sawah.

"Umur tanaman padi yang terendam banjir bervariasi dari satu minggu hingga tiga minggu, sehingga petani harus melakukan tambal sulam tanaman untuk mengganti padi yang rusak akibat terendam banjir," katanya menjelaskan.

Abdul menuturkan pihak Dinas Pertanian Jember akan mengusulkan kepada Dinas Pertanian Jawa Timur, agar korban banjir yang sawahnya puso mendapat bantuan bibit padi.

"Kami terus melakukan pendataan dan pemantauan secara berkelanjutan terhadap areal sawah yang puso akibat terendam banjir karena curah hujan masih cukup tinggi di Jember," ujarnya menambahkan.
(KR-MSW/E011)

Editor: Desy Saputra
COPYRIGHT © ANTARA 2012