Sidoarjo (ANTARA News) - Dua orang korban ledakan masing-masing Andik Setiawan dan Yunani Velani masih menjalani perawatan intensif di dua rumah sakit di Sidoarjo, Jatim, menyusul adanya bahan bakar minyak (BBM) di tempat mereka bekerja di HSI, Gedangan, Sidoarjo.

Salah seorang korban, Yunan, Sabtu, mengatakan, akibat ledakan tersebut dirinya mengalami luka sebanyak 50 persen dan harus mendapatkan perawatan intensif dari petugas Rumah Sakit Umum Daerah Sidoarjo.

"Dua orang yang menjadi korban ledakan itu adalah saya dangan Andik, sementera rekan saya lainnya yaitu Rojiun meninggal di lokasi kejadian akibat peristiwa tersebut," katanya saat menjalani perawatan di Rumah Sakit Umum Daerah Sidoarjo.

Ia mengemukakan, saat itu dirinya bersama dengan Andik Setiawan berada di dalam gudang penyimpanan solar. Saat itu, Rojiun juga sedang berada di lokasi kejadian untuk membuka tutup tangki solar.

"Namun, pada saat Rojiun berusaha membuka tutup tangki solar dengan tiba-tiba terdengar suara yang cukup keras hingga membuat tubuh Rojiun terpental beberapa meter dari lokasi kejadian," katanya.

Ia mengatakan, tidak hanya Rojiun saja yang mengalami ledakan tersebut, dirinya juga mengalami hal serupa tetapi masih terselamatkan karena jaraknya yang tidak begitu dekat.

Petugas tim dari Laboratorium dan Forensik Kepolisian Daerah Jawa Timur juga sudah melakukan olah tempat kejadian perkara untuk mengetahui darimana asal ledakan terjadi.

Sementara itu, hingga saat ini belum diketahui pasti penyebab ledakan itu. Baik pihak manajemen PT Hair Star Indonesia maupun pihak kepolisian, belum ada yang memberikan keterangan resmi seputar kejadian yang memakan tiga korban tersebut.

(T.KR-MSW/I007)

Editor: Ruslan Burhani
COPYRIGHT © ANTARA 2012