London (ANTARA News) - Harga minyak naik pada Senin, karena pasar bereaksi terhadap potensi gangguan pasokan di Nigeria dan Iran, sementara terus mengawasi ketegangan baru zona euro setelah penurunan peringkat pekan lalu, kata para analis.

Kontrak utama New York, minyak mentah West Texas Intermediate atau light sweet untuk pengiriman Februari, naik 96 sen menjadi 99,66 dolar AS per barel, lapor AFP.

Minyak mentah Brent North Sea untuk Februari naik 70 sen menjadi 111,14 dolar AS pada akhir transaksi di London.

"Perdagangan berombak di awal minggu ini dengan semua perhatian pada zona euro dan perkembangan di Nigeria," kata Andrey Kryuchenkov, seorang analis pada grup keuangan Rusia, VTB Capital.

Analis Commerzbank, Eugen Weinberg mengatakan, "perang kata-kata antara Iran dan Barat cenderung menjaga premi risiko harga minyak pada tingkat tinggi."

Di produsen minyak terbesar Afrika, Nigeria, pada Senin, tentara merebut lokasi protes dan membubarkan demonstran setelah presiden diperlunak kenaikan harga bahan bakar minyak (bensin) untuk membantu mengakhiri pemogokan nasional yang telah berlangsung delapan hari.

Sementara itu, Iran telah memperingatkan negara-negara Teluk untuk tidak meningkatkan produksinya untuk menggantikan setiap kekurangan jika ekspor minyaknya dipangkas sebagai akibat dari sanksi baru AS dan Uni Eropa.

Jika tetangga-tetangga Arab mengimbangi larangan UE atas impor minyak Iran, "kami tidak akan mempertimbangkan tindakan ini menjadi ramah," perwakilan Iran untuk OPEC, Mohammad Ali Khatibi, mengatakan dalam sambutannya yang dipublikasikan pada Minggu.

"Mereka akan bertanggung jawab atas apa yang terjadi dalam kasus itu," kata dia, menambahkan: "Tidak bisa memprediksi konsekuensinya."

Amerika Serikat dan negara-negara sekutunya menuduh Iran mengembangkan bom atom, namun Teheran bersikeras program nuklirnya adalah hanya digunakan untuk damai.

Di tempat lain pada Senin, kartel minyak OPEC menaikkan sedikit perkiraan 2012-nya untuk pertumbuhan permintaan minyak global tetapi memperingatkan "sejumlah besar ketidakpastian" di tengah ketidakstabilan ekonomi, terutama di zona euro.

"Permintaan minyak akan tumbuh pada tahun 2012 tetapi tidak tanpa sejumlah besar ketidakpastian," kata Organisasi Negara-negara Pengekspor Minyak dalam laporan rutin bulanan.

Permintaan untuk 2012 ini diperkirakan menjadi 88,9 juta barel per hari, naik sedikit dari perkiraan sebelumnya sebesar 88,87 juta barel per hari.

Krisis utang zona euro yang sedang berlangsung tetap merupakan ancaman terbesar ekonomi global dan, sebagai hasilnya, untuk pasar minyak, kata laporan itu.

"Sejauh ini telah berdampak kecil pada fundamental pasar di kawasan lain. Namun, jika situasinya memburuk, pengaruhnya di pasar minyak bisa dilihat tidak hanya melalui penurunan lebih lanjut dalam permintaan minyak di Eropa, tetapi juga dampak spillover pada permintaan minyak di negara berkembang," kata OPEC.

Pedagang memantau cermat situasi di zona euro setelah Standard and Poor`s menurunkan peringkat sembilan negara anggota, memicu kekhawatiran atas masa depan euro dan prospek ekonomi yang lebih luas.

S&P mengatakan, pihaknya menurunkan peringkat AAA Prancis satu tingkat menjadi AA+, dengan prospek negatif, tetapi mempertahankan peringkat lokomotif Eropa, Jerman, tidak berubah di AAA, mencerminkan ekonomi dan keuangan yang kuat. (A026)

Editor: Kunto Wibisono
COPYRIGHT © ANTARA 2012