Kabul (ANTARA News) - Tiga orang tewas sesudah helikopter sewaan pasukan Pakta Pertahanan Atlantik Utara (NATO) jatuh terbakar di provinsi Helmand, Afghanistan selatan, pada Senin, kata pejabat.

Helikopter itu jatuh akibat kerusakan mesin, kata Daud Ahmadi, juru bicara pemerintah provinsi tersebut.

"Tiga penumpang tewas akibat helikopter jatuh terbakar di kebupaten Nad Ali, dekat Shora," kata pejabat keamanan kepada kantor berita Prancis AFP dengan syarat tak dikenali.

Polisi Afghanistan sebelumnya melaporkan bahwa helikopter pasukan asing jatuh dan gerilyawan Taliban menyatakan menembaknya jatuh.

Tapi, juru bicara Pasukan Bantuan Keamanan Asing (ISAF) pimpinan NATO menyatakan pesawat itu milik perusahaan sipil, yang disebutnya bernama AAR Airlift dan berpusat di Amerika Serikat.

Ahmadi menyatakan helikopter itu melakukan pekerjaan sebagai pesawat perbekalan untuk Pasukan NATO.

Sekitar 130.000 tentara asing di Afghanistan bersama pasukan pemerintah negara terkoyak perang itu melawan gerilyawan pimpinan Taliban.

Untuk pertama kali dalam delapan tahun, jumlah tentara Barat tewas di Afghanistan turun pada 2011.

Jumlah itu masih tetap tinggi dengan 566 tewas, tapi turun dari jumlah pada 2010, yakni 711 orang, yang menjadikan tahun itu paling mematikan bagi pasukan asing di Afghanistan.

Pada tahun ini, yang baru dua pekan, 15 tentara asing tewas di negara terkoyak perang itu, 11 dari meeka berasal dari Amerika Serikat.

Perlawanan pimpinaan Taliban Afghanistan menyengit dalam beberapa tahun belakangan, dengan peningkatan dalam serangan bom jalanan dan ledakan jibaku.

Sejumlah 2.862 tentara asing tewas di Afghanistan sejak serbuan pada 2001, dengan Amerika Serikat menderita korban terbanyak dengan 1.875 orang, diikuti Inggris dengan 395, Kanada (158), Prancis (78), Jerman (53), Italia (42), Denmark (42), Polandia (35), Spanyol (34), Australia (32), Belanda (25), dan sisanya dari negara lain.

Taliban menggunakan bom rakitan IED, yang mudah dan murah dibuat, sebagai senjata unggulan dalam perang sedasawarsa melawan Amerika Serikat dan sekutunya itu, yang sudah menewaskan lebih dari 50 persen korban di kalangan tentara asing.

Pejuang garis keras itu, yang memerintah Afghanistan dari 1996 hingga 2001 saat serbuan pimpinan Amerika Serikat, melancarkan perlawanan 10 tahun untuk mengusir tentara Barat dan kembali ke kekuasaan.

Taliban digulingkan akibat tidak mau menyerahkan pemimpin Alqaida Osama bin Ladin, yang dituduh mendalangi serangan terhadap Amerika Serikat tiga bulan sebelumnya.

Pasukan tambahan untuk mengalahkan Taliban -diperintahkan Presiden Amerika Serikat Barack Obama dua tahun lalu untuk mengubah arah perang itu- mulai ditarik, dengan 10.000 sudah pergi dan sisanya pada musim gugur mendatang.

Pasukan asing lain juga menurunkan jumlah menjelang tenggat 2014 bagi penarikan seluruh pasukan tempur NATO.

Satu pejabat tentara Barat menyatakan beberapa satuan telah diperintahkan tidak melaksanakan gerakan tempur.

Masyarakat antarbangsa mengupayakan penyelesaian politik untuk perang itu dan langkah tu dilakukan untuk membangun kantor Taliban, mungkin di Qatar, untuk memungkinkan pembicaraan perdamaian.

NATO menyerahkan keamanan kepada pasukan Afghanistan menjelang penarikan seluruh pasukan tempurnya pada akhir 2014. (B002/Z002)

Editor: Kunto Wibisono
COPYRIGHT © ANTARA 2012