Jakarta (ANTARA) - Direktur Kekayaan Negara Dipisahkan Direktorat Jenderal Kekayaan Negara (DJKN) Kementerian Keuangan Meirijal Nur menyatakan total dana abadi bidang pendidikan akan mencapai sekitar Rp120 triliun selama periode 2010 sampai 2022.

Meirijal mengatakan untuk tahun ini pemerintah mengalokasikan dana abadi bidang pendidikan sebesar Rp20 triliun namun belum sepenuhnya cair sedangkan yang sudah terealisasi sepanjang 2010 sampai 2021 sebesar Rp99,1 triliun.

“Jadi kalau dijumlahkan dengan posisi per 31 Desember 2021 ditambah apabila semua alokasi 2022 cair maka jumlah dana abadi bidang pendidikan yang dikelola LPDP Rp120 triliun,” katanya dalam acara Bincang Bareng DJKN di Jakarta, Jumat.

Secara rinci, untuk dana abadi bidang pendidikan Rp99,1 triliun per 2021 ditujukan untuk dana abadi pendidikan Rp81,11 triliun, dana abadi penelitian Rp7,99 triliun, dana abadi perguruan tinggi Rp7 triliun dan dana abadi kebudayaan Rp3 triliun.

Berdasarkan Perpres Nomor 111 Tahun 2021 tentang Dana Abadi di Bidang Pendidikan disebutkan bahwa Lembaga Pengelola Dana Pendidikan (LPDP) ditetapkan sebagai pengelola dana.

Ruang lingkup dana yang dikelola LPDP adalah dana abadi pendidikan, dana abadi penelitian, dana abadi perguruan tinggi dan dana abadi kebudayaan.

Meirijal menjelaskan pengalokasian dana abadi bidang pendidikan merupakan komitmen yang telah dilakukan pemerintah sejak 2010 dalam rangka meningkatkan kualitas Sumber Daya Manusia (SDM) Indonesia.

“Harapan kita SDM Indonesia semakin berkualitas dan tentu dengan adanya SDM berkualitas semua aktivitas yang kami lakukan akan berkualitas sangat bagus dan menghasilkan kesejahteraan secara menyeluruh,” katanya.

Total dana abadi bidang pendidikan sendiri setiap tahunnya meningkat yakni dimulai dari 2010 yang hanya sebesar Rp1 triliun, kemudian bertambah menjadi Rp3,6 triliun pada 2011, Rp10,6 triliun pada 2012 dan Rp15,6 triliun para 2013.

Total dana abadi ini terus bertambah menjadi Rp20,6 triliun pada 2016, Rp31 triliun pada 2017, Rp46 triliun pada 2018, Rp51 triliun pada 2019, Rp70 triliun pada 2020 dan Rp99 triliun pada 2021 serta akan mencapai Rp120 triliun pada 2022.

Sementara untuk 2023, pemerintah berkomitmen akan memberikan tambahan terhadap dana abadi bidang pendidikan ini.

Direktur Keuangan LPDP Agus Hartono menjelaskan sejak 2013 hingga akhir tahun lalu pihaknya telah memberikan beasiswa kepada 29.872 penerima yang berasal dari 34 provinsi di Indonesia.

Sebanyak 15.631 alumni penerima beasiswa LPDP bekerja di berbagai sektor dengan 62,8 persen di antaranya bekerja di sektor publik seperti akademisi, peneliti, ASN, pegawai profesional hingga TNI/Polri.

Sedangkan sisanya sebanyak 35 persen bekerja di sektor privat dan 2,2 persen di sektor sosial.


Baca juga: LPDP kelola dana abadi pendidikan hingga Rp120 triliun di Juli 2022
Baca juga: Praktisi ingatkan dana abadi harus dikelola transparan
Baca juga: Mendes PDTT: Dana Desa boleh untuk pendidikan

Pewarta: Astrid Faidlatul Habibah
Editor: Faisal Yunianto
COPYRIGHT © ANTARA 2022