Kupang (ANTARA News) - Gelombang pasang di Maumere, Kabupaten Sikka, Nusa Tenggara Timur (NTT), yang terjadi sejak Senin siang menyebabkan ratusan rumah penduduk hingga malam ini masih terendam. Asisten II Setda Kabupaten Sikka, dr. Henyo Kerong yang dikonfirmasi ANTARA melalui telepon dari Kupang, Senin malam, membenarkan terjadinya gelombang pasang tersebut. "Sekarang ini ada gelombang pasang. Ada ratusan rumah penduduk di lima kelurahan yang terendam air," kata Kerong. Lima kelurahan yang teredam air laut itu yakni Kelurahan Molomarang, Kelurahan Kotauneng, Kelurahan Beru, Wairotang dan Waiota, katanya. Kondisi paling parah terjadi di Kelurahan Wairotang dan Waioti. Di dua kelurahan ini terdapat lebih dari 200 rumah yang terendam air dan kelurahan Beru 111 rumah, katanya. Menurut dia, tinggi air laut berkisar antara tiga sampai empat meter dengan jangkauan genangan hingga 30 meter dari bibir pantai. Karena itu, rumah-rumah penduduk yang terletak tidak jauh dari bibir pantai semuanya terendam air, katanya. Bagi para penduduk yang rumahnya terendam air, untuk sementara diungsikan di rumah-rumah penduduk terdekat, sambil menunggu situasi redah. Pemerintah Kabupaten Sikka, kata dia telah menyalurkan bantuan bahan makanan berupa beras dan mie untuk para korban yang saat ini ditampung di rumah-rumah tetangga terdekat. Situasi di Maumere saat ini masih terus diguyur hujan lebat, sehingga masyarakat yang bermukim di sekitar pantai sudah dihimbau untuk mengungsi ke daerah yang aman, katanya. "Di Sikka saat ini hujan terus, tetapi petugas sudah menghimbau melalui kendaraan keliling agar warga yang bermukim di daerah pesisir untuk waspada," katanya.(*)

Editor: Suryanto
COPYRIGHT © ANTARA 2006