Jakarta (ANTARA News) - Deputi Senior Gubenur Bank Indonesia (BI), Miranda Goeltom mengatakan penguatan rupiah yang saat ini terjadi disebabkan faktor fundamental, seperti penjualan obligasi internasional senilai 2 miliar dolar AS dan "rating outlook" (proyeksi peringkat utang) Indonesia yang membaik. "Pokoknya saya melihat penguatan rupiah sekarang ada alasannya. Secara fundamental orang masih tertarik masuk Indonesia," kata Miranda Goeltom, seusai memberikan sambutan dalam sebuah seminar di Jakarta, Selasa. Rupiah sendiri pada perdagangan kemarin ditutup pada level Rp 9.185 per dolar AS. Dia juga mengemukakan tingkat suku bunga Bank Indonesia (BI Rate) yang saat ini 12,75 persen masih memberi margin yang cukup menarik untuk orang mau memegang rupiah, meskipun suku bunga bank central AS, The Fed, masih terus naik. "Kapan kita akan mengurangi margin, kalau semua sudah lebih baik dan kami bisa mulai menurunkan suku bunga," katanya. Ia juga menambahkan saat ini yang harus dilakukan adalah mengusahakan agar arus modal jangka pendek bisa tinggal lebih lama dengan investasi asing langsung (FDI). "Berarti ada pekerjaan lain yang harus dilakukan agar sektor riil lebih baik dan kami bekerja dengan pemerintah untuk tidak mengurangi daya tarik investasi di sini," katanya. dikatakannya obligasi internasional yang kemarin ditawarkan melalui road show di Hongkong, Singapura, London, dan New York sangat sukses karena memperoleh sambutan yang sangat baik. Hal itu terlihat dari pertanyaan yang diajukan calon investor yang kebanyakan lebih berupa klarifikasi atas kasus-kasus yang melibatkan investasi asing. Ia menjelaskan ruang bagi rupiah semakin menguat masih terbuka sekali, apalagi kalau modal masuk sudah ditanam di FDI. Saat ditanya apakah penguatan rupaiah saat ini akan berdampak negatif pada kinerja ekspor, Miranda mejelaskan penguatan rupiah yang terjadi berlangsung secara gradual dan tidak secara tiba-tiba. "Kalau gradual kesempatan melakukan adjustment ada bagi dunia usaha masih ada," katanya. (*)

COPYRIGHT © ANTARA 2006