Pamekasan (ANTARA News) - Dinas Pendidikan Pamekasan, Madura, menghapus tim pemantau dana bantuan operasional sekolah (BOS) mulai tahun 2012, karena keberadaannya dinilai kurang efektif.

"Selain kurang efektif, pemkab juga tidak menyediakan dana khusus bagi operasional para pemantau," kata Kabid TK/SD Disdik Pamekasan, Prama Jaya, Kamis.

Meski tim pemantau independen kini dihapus, katanya, tetapi pelaksanaan BOS di Pamekasan dijamin akan tetap berjalan sesuai dengan ketentuan dan dipastikan tidak akan ada penyimpangan.

Caranya, menurut dia, dengan mengoptimalkan sistem pengawasan internal, seperti tim pengawas pelaksanaan pendidikan dan para guru di masing-masing sekolah serta komite sekolah.

"Kami telah meminta kepada para guru agar ikut memantau pelaksanaan BOS 2012, termasuk masyarakat umum dan para orang tua siswa," kata Prama Jaya menjelaskan.

Tidak hanya itu, katanya, Disdik juga akan sering terjun ke lapangan untuk memantau pelaksanaan bersama kalangan anggota DPRD dari komisi D yang memang menjadi mitra kerja Disdik.

Dana BOS 2012 untuk tingkat SD dan SMP di Pamekasan, dari pemerintah pusat memang meningkat.

Pada tahun 2011, dana BOS untuk SD hanya Rp397 ribu per siswa pertahun. Namun pada tahun 2012 naik menjadi Rp580 ribu per siswa setiap tahunnya.

Demikian juga dana BOS untuk siswa SMP dan yang sederajat seperti Madrasah Tsanawiah (MTs). Pada tahun 2011, dana bos untuk SMP/MTs hanya Rp570 ribu per siswa pertahun.

"Pada tahun 2012 naik menjadi Rp710 ribu per siswa per tahun," katanya menjelaskan.

Jumlah lembaga pendidikan penerima BOS di Pamekasan pada 2012 ini sebanyak 468 Sekolah Dasar (SD) dengan jumlah siswa sebanyak 64.842 orang, sedangkan SMP sebanyak 103 lembaga dengan jumlah siswa sebanyak 21.719 orang.  (ZIZ/E011)

Editor: Kunto Wibisono
COPYRIGHT © ANTARA 2012